Intisari-Online.com - China terancam jadi musuh utama seluruh dunia terkait asal-usul Covid-19.
Diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan penyelidik China melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 pada Februari 2021.
Lalu mereka tidak menemukan bukti bagaimana Covid-19 mulai menyerang manusia.
Serta apakah benar virus tersebut benar-benar bocor dari laboratorium atau bagaimana virus menyebar dari hewan ke manusia.
Akan tetapi hasil penyelidikan itu tidak memuaskan banyak orang.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya lantas menyerukan penyelidikan ulang dan bersifat independen.
Ini karena mereka takut bahwa hasil laporan itu sudah dimanipulasi oleh sejumalh orang.
Hanya saja permintaan AS untuk melakukan penyelidikan ulang mendapat protes dari pemerintah China.
Mereka tentu tidak bisa membiarkan warga negara asing melakukan penyelidikan asal usul Covid-19 di China.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, memperingatkan China agar tidak melarang penyelidikan asal usul Covid-19 lainnya.
Sebab jika China melarang penyelidikan asal usul Covid-19, maka bisa menyebabkan tekanan politik ke arah China.
"Nantinya negara-negara di dunia akan memaksakan tekanan politik dan diplomatik pada China," ucap Sullivan seperti dilansir dari express.co.uk pada Selasa (22/6/2021).
“Jika mereka akan mengizinkannya, maka penyelidik akan mulai mencari tahu dari mana asalnya."
"Jika mereka melarangnya, China harus bersiap-siap menjadi musuh utama seluruh dunia."
Jen Psaki, sekretaris pers Gedung Putih, juga mengatakan bahwa kurangnya transparansi China sangat mengkhawatirkan AS.
Psaki pun setuju dengan komentar Sullivan.
Di mana menurutnya negara demokrasi terbesar di dunia, harus mau bekerja sama untuk mengatasi meningkatnya kekuatan ekonomi dunia.
“Jadi saya pikir saya mengeri apa maksud dari Presiden Biden dan Jake Sullivan."
"Di mana keduanya ingin meminta China bekerja sama agar kondisi pandemi lebih baik. Tentu kita harus tahu dari mana asal-usul Covid-19 itu."
"Jika China tidak mau mendapat tekanan dari negara lain, maka mereka harus bersedia memberikan data dan akses yang transparan dalam hal ini."
"Jika berjalan baik, maka ini akan membuktikan bahwa China memiliki perang dalam komunitas global."
Hanya saja, ketika AS terus berupaya melakukan penyelidikan tentang asal-usul Covid-19, China malah mengecam Washington.
Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, mengatakan bahwa sangat tidak mungkin virus itu berasal dari kebocoran dari Institut Virologi Wuhan.
“Mereka tidak menghormati sains, tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan orang, dan kontraproduktif terhadap upaya global bersama untuk memerangi virus.”
Zhao juga mengecam komunitas intelijen AS karena memiliki rekam jejak yang burukk.
Diketahi virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019, dengan WHO membagikan berita virus tersebut pada 4 Januari 2020.
Kini, sudah ada 178.686.182 kasus virus corona dan 3.870.773 kasus kematian di seluruh dunia.
Baca Juga: Termasuk Indonesia, Joe Biden Mulai Bagi-bagi Vaksin Covid-19 ke Puluhan Negara Ini