Find Us On Social Media :

Prediksi Mengejutkan Albert Einstein, Israel Bakal Jatuh dan Proyek Zionis Bakal Hancur Berantakan

By Tatik Ariyani, Jumat, 18 Juni 2021 | 07:00 WIB

Albert Einstein di Princeton, New Jersey, segera setelah ia melarikan diri dari Nazi Jerman pada tahun 1933.

Intisari-Online.comIsrael pernah diprediksi bakal jatuh dan proyek Zionis yang mereka kerjakan bakal hancur berantakan.

Menariknya, itu adalah prediksi dari Albert Einstein.

10 tahun sebelum Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948, Einstein sudah memprediksi kekacauan bakal terjadi, menurut Middle East Monitor pada Jumat (4/6/2021).

Berbicara kepada Komite Penyelidikan Anglo-Amerika tentang masalah Palestina tahun 1946, Einstein berkata tidak punya alasan mengapa Israel dibutuhkan.

Baca Juga: Israel Klaim Teknologi Kamuflase Tentara Buatannya Lebih Hebat dari Negara Lain, Memangnya Punya Kelebihan Apa?

Einstein berkata, "Saya percaya itu buruk."

Dua tahun kemudian pada 1948, Einstein dan sejumlah akademisi Yahudi mengirim surat ke New York Times.

Hal itu dilakukan untuk memprotes kunjungan Menachem Begin, PM ke-6 Israel, ke Amerika Serikat (AS).

Dalam surat itu mereka mengecam partai Begin, Herut atau yang berarti Kebebasan.

Baca Juga: Digulingkan Dari Jabatan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu Ternyata Pernah Bersekongkol Dengan Pangeran Arab Saudi, Berencana Menggulingkan Raja di Negara Ini

Mereka menyebutnya "Partai politik yang sangat mirip dalam organisasi, metode, filosofi politik, dan daya tarik sosialnya seperti partai Nazi dan Fasis."

Herut adalah partai nasionalis sayap kanan yang kemudian menjadi Likud dan dipimpin Benjamin Netanyahu, eks perdana menteri Israel yang baru saja lengser.

Begin sendiri dulu buron karena kegiatan teroris melawan otoritas Mandat Inggris.

Bahkan ketika Begin menjadi perdana menteri Israel (1997-1983) dia tidak berani mengunjungi Inggris karena masih berada dalam daftar buronan.

Maraknya kekerasan jelang kelahiran negara Israel membuat Einstein muak.

Konon itu juga yang membuatnya menolak tawaran menjadi presiden Israel yang diajukan kepadanya pada 1952 oleh perdana menteri yang juga pendiri Israel, David Ben-Gurion.

Einstein kemudian menulis surat yang tidak terlalu populer, tetapi berisi peringatan tentang "malapetaka terakhir" yang dihadapi Palestina di tangan kelompok Zionis.

Surat berisi 50 kata ini ditulis kurang dari 24 jam setelah munculnya berita tentang pembantaian Deir Yassin di Yerusalem Barat pada April 1948.

Baca Juga: Punya Kemampuan Hidup 100 Tahun, Ilmuwan Berhasil Menghidupkan Hewan 'Terkuat di Dunia' yang Dibekukan 30 Tahun Lalu Ini

Sekitar 120 milisi dari kelompok Irgun pimpinan Begin dan Stern Gang yang diketuai Yitzhak Shamir dan kemudian menjadi PM Israel, memasuki desa-desa Palestina dan membantai 100-250 pria, wanita, serta anak-anak.

Beberapa korban tewas karena tembakan dan granat tangan yang dilemparkan ke rumah mereka.

Ada juga laporan pemerkosaan, penyiksaan dan mutilasi.

Sebulan kemudian Inggris mengakhiri Mandat Palestina dan Israel lahir.

Surat yang diketik Einstein ditujukan kepada Shepard Rifkin, Direktur Eksekutif American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel, yang berbasis di New York.

Kelompok itu awalnya didirikan untuk mempromosikan ide-ide anti-Inggris dari Stern Gang.

Mereka juga mengumpulkan uang di "Negeri Paman Sam" untuk membeli senjata guna mengusir Inggris dari Palestina.

Rifkin pernah diberitahu oleh Benjamin Gepner, komandan yang mengunjungi AS, untuk mendekati Einstein dan meminta bantuannya.

Rifkin mau, tetapi setelah pembantaian Deir Yassin dia mendapat respons dalam 50 kata yang berisi prediksi kejatuhan Israel. Begini isinya:

Yang terhormat, Ketika bencana nyata dan terakhir menimpa kita di Palestina, yang pertama bertanggung jawab untuk itu adalah Inggris dan yang kedua bertanggung jawab untuk itu adalah organisasi teroris yang dibangun dari barisan kita sendiri. Saya tidak ingin melihat siapa pun terkait dengan orang-orang yang disesatkan dan kriminal itu.

Hormat saya,

Albert Einstein.