Masa Bodo dengan Genjatan Senjata Setelah PM Baru Terpilih, Israel Kembali Serang Gaza, Bagaimana Tanggapan Hamas?

Tatik Ariyani

Penulis

Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza

Intisari-Online.com - Bulan Mei 2021 lalu, Israel dan Hamassetuju untuk melakukan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir setelah pertempuran selama 11 hari di Jalur Gaza.

Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, sementara roket yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok Palestina menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak.

Hamas mengumumkan genjatan senjata itu berlaku mulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 waktu setempat.

Namun,pihak Israel tidak mengumumkan kapan genjatan senjata mulai berlaku.

Baca Juga: Dilengserkan Setelah 12 Tahun Jadi Penguasa Israel, Benjamin Netanyahu Malah Mencak-Mencak Kecam Joe Biden, Rupanya Masalah Ini Jadi Pemicunya!

Sementara itu,Benjamin Netanyahu secara resmi dilengserkan dari kursi Perdana Menteri Israel setelah parlemen Israel membuka sesi khusus untuk melakukan pemungutan suara terkait koalisi pemerintahan baru pada Minggu (13/6/20201).

Parlemen Israel alias Knesset akhirnya mengakhiri kepemimpinan Netanyahu yang selama 12 tahun berturut-turut menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.

Knesset lantas memilih mantan sekutu Netanyahu, Naftali Bennett, sebagai Perdana Menteri Israel yang baru.

Tak lama setelah genjatan senjata dan terpilihnya Perdana Menteri baru, Israel kembalimelancarkan serangan udara di Jalur Gaza.

Baca Juga: Sudah 12 Tahun Berkuasa di Israel, Terkuak Inilah Foto-foto Lawas Benjamin Netanyahu, Ada Potretnya Waktu Masih Muda Tapi Sudah Menjadi Pemimpin Negara Yahudi

Melansir Al Jazeera, Rabu (16/6/2021), serangan ini terjadi setelah kelompok-kelompok Palestina di dalam kantong yang terkepung mengirim balon-balon pembakar ke Israel selatan.

Serangan pada Rabu pagi menandai gejolak pertama antara kedua belah pihak sejak pemboman 11 hari Israel di Gaza pada Mei dan mengikuti pawai di Yerusalem Timur oleh nasionalis Yahudi yang menuai kecaman Palestina.

Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang kompleks Hamas di Kota Gaza dan kota selatan Khan Younis.

Militer Israel mengatakan pihaknya "siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza".

Serangan itu, kata militer, terjadi sebagai tanggapan atas peluncuran balon, yang menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di komunitas dekat perbatasan Gaza.

Seorang juru bicara Hamas, membenarkan serangan Israel.

Ia mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Palestina akan terus mengejar "perlawanan berani mereka dan membela hak-hak mereka dan situs suci" di Yerusalem.

Baca Juga: Kisah Cinta Auschwitz; Antara Nazi Penjaga Kamp Konsentrasi dan Tahanan Yahudi, yang Justru Selamatkan Nyawa Wanita Yahudi dan Keluarganya

Belum jelas apakah ada korban di Gaza akibat pemboman tersebut.

Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza, mengatakan para pejuang Palestina mengatakan mereka tidak mendapat perintah dari komandan mereka untuk menanggapi serangan terbaru.

Dia juga mencatat bahwa Hamas tidak menyebutkan pembalasan atau tanggapan terhadap serangan dalam pernyataan mereka yang mengkonfirmasi pemboman Israel.

Pemerintah baru Bennett pada hari Senin juga menyetujui pawai "provokatif" oleh nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melalui Yerusalem Timur yang diduduki.

Ribuan orang, mengibarkan bendera dan beberapa meneriakkan "Matilah orang Arab" berparade di Yerusalem Timur pada hari Selasa, memicu kemarahan dan kecaman dari warga Palestina.

Dalam nyanyian anti-Arab lainnya, para demonstran Israel juga berteriak: “Semoga desa Anda terbakar.”

Apa yang disebut "March of the Flags" menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota, dan terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Sebelum pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua.

Sedikitnya 17 warga Palestina ditangkap dan 33 lainnya terluka saat polisi Israel menembakkan granat kejut di daerah sekitar Gerbang Damaskus.

Artikel Terkait