Pendahulunya menarik negara itu dari pakta pada 2018 dan segera mengembalikan sanksi ekonomi yang melumpuhkan Republik Islam (Iran) atas ambisi nuklirnya.
Setelah mantan Presiden Obama mengumumkan kesepakatan pada Juli 2015, ia menggembar-gemborkannya sebagai kemenangan bagi komunitas internasional.
Tetapi hal ini jelas membuat Benjamin Netanyahu tidak senang.
Netanyahu lalu mempermalukan mantan pemimpin Demokrat dengan menyebutnya "kesepakatan yang sangat buruk" dalam pidatonya kepada anggota parlemen di Kongres AS di Capitol Hill akhir tahun itu.
Terakhir kali Netanyahu digulingkan sebagai pemimpin Israel, pada tahun 1999.
Ia mengakhiri masa jabatan pertamanya dengan segelas anggur di tangannya dan kata-kata sambutan yang ramah kepada pemimpin partai Buruh saat itu Ehud Barak, yang mengalahkannya dalam pemilihan.
Netanyahu sendiri, masih bertekad akan merebut kembali kepemimpinannya di Israel, dengan menggulingkan pemimpin Israel yang menggantikannya saat ini.
Topaz Luk, seorang pembantu senior Netanyahu, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa dia "dipenuhi dengan motivasi untuk menggulingkan pemerintah berbahaya ini secepat mungkin".