Penulis
Intisari-Online.com - Penularan virus corona masih terjadi di Indonesia meski pandemi sudah berjalan lebih dari setahun.
Hal ini terlihat dari terus bertambahnya kasus Covid-19.
Belakangan, penambahan kasus virus corona cenderung meningkat.
Peningkatan ini merupakan dampak dari melonjaknya mobitas penduduk saat masa libur Lebaran.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India Bikin Ribuan Anak-anak Menjadi Yatim Piatu
Diperkirakan, peningkatan kasus Covid-19 masih akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
Penambahan kasus harian
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, terdapat 5.246 kasus baru Covid-19 sama Selasa (1/6/2021) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (2/6/2021) pukul 12.00 WIB.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.831.773 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data dari BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 dalam satu hari bisa mencapai angka puluhan.
"Kemarin 32 jenazah dimakamkan dalam sehari dari beberapa rumah sakit."
"28 jenazah kami tangani dan sisanya ditangani dari pihak NU dan Muhammadiyah."
"Jumlah pemakaman prokes ini paling tinggi pasca-Lebaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kudus Budi Waluyo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (2/6/2021).
Dijelaskan Budi, intensitas pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 diketahui mulai meningkat sejak 18 Mei 2021 atau beberapa hari usai lebaran.
"Biasanya satu dan maksimal dua jenazah, namun sejak tanggal 18 mulai 4 jenazah dan berturut turut hingga empat hari," ungkap Budi.
Menurut Budi, pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 lebih dari satu tidak bisa langsung ditangani serentak akibat keterbatasan jumlah petugas pemakaman BPBD Kudus.
Terlebih lagi dengan melonjaknya jumlah kematian yang memicu "waiting list" atau antrian pemakaman setiap jenazah.
Baca Juga: MelaluiVideo Call, Anak-anak Ini Histeris Lihat Detik-detik Ibunya Meninggal Dunia Karena Covid-19
"Jadi waiting list, karena setiap pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 butuh waktu satu jam. Sedangkan tim pemakaman jumlahnya 20 orang yang dibagi shift pagi dan malam."
"Setiap tim berjumlah 10 orang menangani satu pemakaman jenazah Covid-19," jelas Budi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Kudus berencana menambah jumlah petugas pemakaman Covid-19.
Selain itu, tim BPBD Kudus juga akan menggagas pembentukan relawan pemakaman jenazah Covid-19 di tingkat desa.
"Tentunya untuk efesien waktu atau mempersingkat sekaligus mempermudah pemakaman jenazah Covid-19."
"Dari yang semula satu jam bisa lebih singkat menjadi hitungan menit," jelas Budi.
(*)