Kisah Dr. Ruth, Terapis Hubungan Suami-Istri, Pernah Jadi Sniper Angkatan Darat Israel

K. Tatik Wardayati

Penulis

Dr. Ruth, terapis hubungan suami istri yan pernah jadi sniper Angkatan Darat Israel

Intisari-Online.com – Inilah kisah Dr. Ruth, seorang terapis hubungan suami-istri yang pernah menjadi sniper Angkatan Darat Israel.

Sepanjang waktu Anda, hidup akan memberi Anda salah satu fakta menakjubkan yang mengguncang dunia dan mengubah cara memandang seseorang.

Dr. Ruth, wanita tua bertubuh pendek ini lebih dikenal dunia sebagai seseorang yang cukup eksplisit berbicara tentang hubungan suami istri.

Banyak yang terpikat dan tercengang melihat nenek ini berbicara banyak tentang hubungan suami-istri.

Baca Juga: Terlihat Sangar, Tapi Pasukan Israel di Jalur Gaza Ini Rupanya Paling Takut dengan Senapan Sniper Hamas, Ini Alasannya

Namun, kemungkinan besar Anda tidak pernah berpikir dia adalah seorang penembak jitu alias sniper terlatih Israel yang berjuang untuk pembentukan Negara Yahudi itu.

Terlahir sebagai Karola Ruth Siegal, ia adalah seorang anak muda malang yang menyaksikan secara mengerikan ayahnya dibawa pergi oleh Nazi Jerman tahun 1930-an.

Namun, Ruth beruntung dikirim ke sekolah berasrama Swiss pada tahun 1939 oleh ibu dan neneknya.

Sejak itu, Ruth tidak pernah melihat anggota keluarganya lagi.

Baca Juga: Katanya Punya Senjata Canggih, Israel Ternyata Kalang Kabut Hadapi Layang-layang Palestina, Sampai Kerahkan Drone dan Sniper untuk Menghadapinya

Ketika perang berkecamuk di Eropa dan sekitarnya, Ruth dibesarkan di sekolah berasrama sejak usia 11 tahun.

Dia tetap berhubungan dengan keluarganya melalui surat, namun terhenti pada tahun 1941 ketika orangtuanya menjadi korban tragis Holocaust.

Dia tidak pernah tahu pasti apa yang terjadi pada orangtuanya, tetapi ketika dunia sadar akan kekejaman Nazi, jelaslah bahwa mereka tidak selamat dari Jerman Hitler.

Di asrama, Ruth mulai menunjukkan semangat kemandiriannya hingga membuat para pemimpin sekolah jengkel.

Sebagai seorang pembaca yang raji, sejak usia dini Ruth tidak takut dan tidak malu membuat percakapan yang tabu.

Ketika perang berakhir, Ruth mengetahui dirinya seorang gadis Yahudi berusia 17 tahun tanpa keluarga, di tengah-tengah Eropa yang dilanda perang.

Dia pun berimigrasi ke Palestina seperti yang dilakukan banyak orang yang selamat dari Holocaust dan keluarga mereka.

Sama tragisnya dengan masa kecilnya, ceritanya akan berubah menjadi menarik.

Tak lama setelah tiba di Palestina, Ruth terpikat oleh gagasan untuk mendirikan tanah air Yahudi dan bergabung dengan Haganah, yaitu organisasi militan bawah tanah yang berjuang untuk mendirikan Negara Yahudi.

Baca Juga: ‘Dia Adalah Salah Satu dari Kita’ Kisah Theo, Anjing Pelacak Senjata dan Bahan Peledak dalam Operasi Pemberontak di Afghanistan, Mati Tak Lama Setelah Pawangnya Tewas Karena Ulah Sniper

Ruth tidak menganggap ini sebuah keberanian luar biasa karena ia merasa bahwa setiap orang dari sebuah organisasi lain pun mencoba membangun tanah air.

Haganah adalah kelompok pertempuran sengit yang kemudian menjadi inti dari Angkatan Pertahanan Israel.

Karena perawakan Ruth yang hanya 139,7 cm, dia ditetapkan menjadi penembak jitu saat berlatih, karena dia akan sulit dilihat.

Mungkin tampak sebagai alasan yang tidak masuk akal, nyatanya Ruth adalah jagoan yang luar biasa.

Dia pun terkejut sendiri ketika mengetahui betapa hebat dirinya sebagai sniper dan dia tidak mengaitkan dengan alasan apapun mengapa bisa demikian.

Namun, Haganah memberinya senapan sniper dan melatihnya untuk melempar granat.

Maka, Anda perlu mengingat-ingat, jika melihat nenek ini memberikan nasihat hubungan suami-istri, jangan macam-macam, karena dia adalah sniper terbaik!

Karier militer Ruth dipersingkat pada saat ulang tahunnya yang ke-20 ketika sebuah bom meledak di barak tempatnya tinggal.

Beruntunglah dia bisa selamat, namun ledakan bom itu meledakkan sebagian kakinya yang menyebabkan pemulihan yang menyakitkan selama berbulan-bulan sebelum dia bisa berjalan lagi.

Baca Juga: Temui 'Juba' Penembak Jitu yang Legendaris Paling Mematikan di Irak, Keterampilan Mautnya Seperti 'Mustafa' pada 'American Sniper,' Siapakah Dia Sebenarnya?

Ruth mengakui bahwa dia tidak pernah lagi menggunakan kemampuan menembaknya dalam pertempuran, namun dia berperan dalam pembentukan Negara Yahudi jauh sebelum dia unggul sebagai terapis hubungan suami-istri.

Kehidupan menarik dimulai pada salah satu peristiwa dunia yang paling mengerikan.

Dan sejak itu, Ruth menjadi terapis hubungan suami-istri yang singkat dan unik yang dikenal dunia.

Setelah terluka dalam pemboman barak, Ruth pulih dan akhirnya menikah dengan seorang tentara Israel sebelum pindah ke Paris untuk belajar psikologi.

Dia kemudian pindah ke Amrika dan setelah beberapa kali pernikahannya, dia akhirnya menikah dengan Manfred Westheimer hingga kematiannya pada tahun 1997.

Ruth menghubungkan keberaniannya dengan pengalamannya tumbuh di Jerman Nazi.

Pengalamannya dengan Haganah memberikan gambaran menarik tentang sejarah penciptaan Negara Yahudi dan bagaimana sebagain besar orang Yahudi, termasuk anak yatim piatu setinggi 139,7 dari Eropa.

Rasa sakit dan ketekunannya seharusnya menginspirasi semua orang untuk terus maju meskipun ada banyak rintangan.

Ini juga mengingatkan kita semua untuk tidak menilai buku dari sampulnya.

Karena wanita yang tidak takut melemparkan granat ke arah musuh atau mengoperasikan senjata sniper, bisa jadi wanita tua kecil yang memberi Anda nasihat hubungan suami-istri. (ktw)

Baca Juga: Kebangkitan Militer Semakin Menjadi-jadi, Apa yang Membuat Sniper China Sangat Bagus, Padahal pada 1980-an Setara dengan Uni Soviet?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait