Find Us On Social Media :

Tidak Modal, KKB Papua Curi Senapan Milik Indonesia, Lalu Berbalik Tembak Pasukan Gabungan TNI-Polri 

By Mentari DP, Minggu, 23 Mei 2021 | 14:45 WIB

Pimpinan KKB Papua Lamek Taplo dan anggotanya gunakan senapan TNI.

Intisari-Online.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) terbagi menjadi beberapa kelompok.

Setiap kelompok beraksi di wilayah tertentu dan dipimpin oleh orang yang berbeda-beda.

Aksi dan target mereka juga terkadang berbeda-beda.

Baca Juga: 150 Anggota KKB Papua Bersatu, Benarkah Takut Diburu Kopassus?

Contoh, pemimpin KKB Egianus Kogoya yang bersiaga di Kabupaten Intan Jaya dan Nduga.

Ada juga pemimpin KKB Lekagak Telenggen yang beraksi di Kabupaten Puncak.

Nah, baru-baru ini, pasukan gabungan TNI-Polri mendapat info terkait KKB yang dipimpin oleh Lamek Taplo.

Dibanding dengan Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen, nama Lamek Taplo memag jarang terdengar.

Walau begitu, cara dia beroperasi hampir mirip dengan para pemimpin KKB lainnya.

Dilansir dari tribunnews.com pada Minggu (23/5/2021), menurut Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigjen TNI Izak Pangemanan, kelompok KKB pimpinan Lamek Taplo menggunakan senapan milik TNI.

Baca Juga: Khianati Tanah Air, 2 Oknum Polisi dan 1 Oknum TNI Ini Terciduk Jual Senjata ke KKB Papua

Di mana senapan itu mereka ambil dari helikopter yang mengalami kecelakaan.

Lalu dengan senapan itu, mereka menyerang TNI dan Polri yang bertugas.

Dilaporkan helikopter MI 17 jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.

Lalu dari reruntuhan itulah KKB Papua mengumpulkan senjata dan amunisi milik TNI.

 

"Memang benar senapan yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari helikopter MI 17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Jumat (21/5/2021).

Ketika memeriksa reruntuhan helikopter MI 17, hanya ditemukan jenazah kru dan bangkai helikopter.

Sementara senapan dan amunisi hilang.

Fakta-fakta itu didapatkan setelah KKB Papua menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon pada Selasa (18/5/2021) malam.

Kronologinya itu ketika mobil anggota TNI dan Polri mendadak mogok di ujung jembatan.

Lalu dimulailah aksi baku tembak yang membuat empat personel terluka.

"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok."

 

Baca Juga: Pantas Saja TNI-Polri Habis-habisan Buru KKB Papua, Ternyata Dapat Misi Khusus dari Presiden Jokowi

"Sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil."

"Namun tiba-tiba ditembaki. Sehingga terjadi baku tembak," jelas Izak.

Beruntungnya, walau sempat tertembak, semua prajurit selamat. Ini karena pantulan dari aspal.

Sebab semua korban saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.

"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," jelas Brigjen TNI Izak.

Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.

Semoga cepat sembuh untuk seluruh prajurit yang bertugas.

Baca Juga: Walau Aksinya Selalu Brutal, Nyatanya TNI-Polri Tetap Sukses Tembak Mati Salah Satu Pemimpin KKB Papua dan Serang Komandan KKB, Lalu Sisa Berapa yang Masih Bersembunyi?