Penulis
Intisari-online.com -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sampai saat ini masih bercokol di beberapa wilayah-wilayah kunci di Papua Barat.
Pasukan gerilya yang sudah dinyatakan oleh pemerintah Indonesia sebagai kelompok teroris itu tumbuh layaknya jamur di bumi Cendrawasih.
Keberadaannya pun semakin meresahkan.
Banyak kejahatan-kejahatan dilakukan oleh mereka, antara lain membakar gedung sekolah, membunuh guru-guru dan membakar kediaman warga.
Diketahui, KKB Papua memiliki senjata berupa senapan AK-47 dan M16.
Kedua senjata tersebut lahir sejak Perang Dunia Kedua dan tersebar luas ke seluruh dunia.
Tidak terkecuali ke Papua.
Rupanya masuknya senjata-senjata ini ke Papua pun dapat dilacak.
Mengutip Antara tahun 2020 lalu polisi Papua Barat menyelidiki raket ilegal melibatkan penyelundupan senjata api.
Penyelundupan dilakukan dari Filipina ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Tim khusus polisi telah membuat tiga penangkapan pada kasus itu, seperti dijelaskan oleh kepala Polisi Papua Barat, Inspektur Jenderal Tornagogo Sihombing di Manokwari.
Tiga tersangka yang telah dikenali yaitu dengan inisial mereka adalah RB, SM, dan SK.
Baca Juga: KKB Papua Diduga Berulah, Dua Prajurit TNI Gugur Setelah Dikeroyok oleh 20 Orang
Polisi menangkap 6 senjata api, 43 peluru, dan tiga magazin dari tiga tersangka itu.
Senjata dan amunisi itu dilewatkan ke Papua Barat lewat Manado melalui laut.
Salah satu tersangka, RB, memerankan peran penting dalam menyelundupkan raket.
"Jaringan RB memiliki hubungan spesial dengan geng kriminal di Filipina.
Baca Juga: Mengenal M16 Senjata KKB Papua Selain AK47, Dari Mana Mereka Dapat Stok Senjata Itu?
"Dari Filipina, senjata api dipindahkan ke Indonesia melalui Manado di Sulawesi Utara," paparnya.
Sementara itu senjata api masuk ke Manokwari melalui Sorong, Papua Barat.
Penyelundup masuk ke provinsi Papua dilaporkan melalui distrik Nabire.
Tiga tersangka itu ditangkap dalam operasi terpisah yang dilakukan sejak 3 November 2020.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa KKB Papua Sulit Diberantas, Benarkah Dilindungi Tokoh Lokal?
"Kami masih menggali informasi lebih dari tersangka untuk mengkonfirmasi jika penjualan senjata telah dibuat sebelum ini. Kami masih menyelidikinya," ujar Sihombing.
Gugus Tugas Operasi Nemangkawi dari Kepolisian Indonesia dan Provinsi Papua Barat bekerja sama untuk membuka distribusi ilegal senjata api di Papua Barat dan Papua.
Pasokan senjata api ini disinyalir berkaitan dengan konflik bersenjata antara TNI-Polri dan KKB Papua.
Tiga tahun terakhir ini, Nduga dan Intan Jaya telah menjadi pusat pertukaran mematikan antara KKB Papua dan TNI-Polri.
Baca Juga: Pantas Saja TNI-Polri Habis-habisanBuru KKB Papua, Ternyata Dapat Misi Khusus dari Presiden Jokowi
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini