Find Us On Social Media :

Sanggup Luncurkan 3.000 Roket ke Israel, Ternyata Inilah Cara Hamas Kumpulkan Dana Perang

By Mentari DP, Selasa, 18 Mei 2021 | 17:30 WIB

Rudal Qassam merupakan senjata andalan Hamas.

Intisari-Online.com - Konflik Israel-Palestina tidak memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.

Justru fakta di lapangan berbanding terbalik.

Di mana militer Israel dan militan Hamas sama-sama terus menyerang satu sama lain.

 

Baca Juga: Didukung Joe Biden, Israel Semakin Gila Bombardir Jalur Gaza, Bahkan Lebanon Juga Diserang

Dilansir dari i24news.tv pada Selasa (18/5/2021), menurut IDF, sekitar 3.350 roket telah ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.

Di mana sekitar 500 peluncuran yang gagal dan jatuh di Jalur Gaza.

Hanya saja karena Israel memiliki Sistem Pertahanan Udara Iron Dome. Maka sekitar 90% serangan roket itu gagal.

Walau begitu, kehadiran lebih dari 3.000 roket Hamas membuat militer Israel kewalahan.

Terkadang Iron Dome tidak selalu berhasil menangkis serangan itu.

Jadi, ada juga korban berjatuhan dari pihak sipil Israel.

 

Baca Juga: Daftar 'Demo' Seputar Konflik Israel-Palestina, Ada Puluhan Tapi Hanya 3 yang Dukung Israel

 

Selain itu, serangan lebih dari 3.000 roket Hamas itu juga menjadi serangan tertinggi yang dilakuka Hamas selama sejarah.

"Hamas telah melakukan serangan yang sangat intens dalam hal laju tembakan," kata Jenderal Ori Gordin Israel kepada wartawan ketika serangan Israel terus mengenai sasara.

Sebelumnya, Israel dan Hamas terlibat konflik paling parah pada 2014.

Tapi saat itu Hamas tidak menggunakan roket sebanyak itu.

Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa IDF akan terus menyerang target teroris di Jalur Gaza.

Bahkan IDF telah menyerang rumah lima komandan Hamas, yang semuanya digunakan sebagai infrastruktur untuk operasi teroris.

Karena Hamas menggunakan ribuan roket, dari manakah asal dana itu?

Dilansir dari forbes.com pada Selasa (18/5/2021), sebagian besar uang yang terkumpul berasal dari sumber-sumber yang mengarahkan bantuan mereka ke apa yang digambarkan Hamas sebagai amal untuk Palestina.

Sejak kemenangan Hamas dalam pemilihan Otoritas Palestina 2006, memang banyak organisasi bantuan internasional dan negara yang terus mengirimkan uang ke Gaza.

Konon semua itu untuk bantuan kemanusiaan.

Misalnya badan PBB untuk pengungsi Palestina yang menggalang dana untuk Gaza melalui situs webnya, dengan pembayaran melalui WorldPay, Arab Bank PLC di Gaza dan HSBC di Amman, Yordania.

Dari badan PBB itu, ada anggaran tahunan sebesar 400 juta Dolar AS.

 

Baca Juga: Jelas-jelas Salah Israel, Amerika Malah Tuduh Iran Jadi Pemicu Konflik Israel-Palestina Gegara Bukti Ini

 

Lalu ada 7 miliar Dolar AS hingga 10 miliar Dolar AS yang telah diterima Otoritas Palestina sejak 1993 berasal dari Uni Eropa, PBB, AS, Arab Saudi, dan negara-negara Liga Arab lainnya.

Prancis sendiri telah mengirim lebih dari 3 miliar. Dolar AS.

Selain itu, Otoritas Palestina mendapat beberapa negara donor, termasuk Mesir, Inggris, dan AS.

Ketiga negara itu sering mengirim sejumlah uang yang dirahasiakan untuk membantu warga Palestina di Gaza.

Hanya saja, arus uang tunai ini tidak banyak membantu perkembangan negara Palestina yang layak atau perdamaian di wilayah tersebut.

Sebaliknya, hal itu telah membantu mendorong agenda teroris kepemimpinan Palestina, dan membuat rakyat Palestina tertindas dan kehilangan haknya.

Jika benar Hamas mendapatkan dana dari dana kemanuasian itu, pantas saja mereka bisa membuat atau membeli roket bukan?

Baca Juga: Sempat Porak-poranda Usai Banjir Hebat, Seperti Ini Iklim Timor Leste