Penulis
Intisari-Online.com – Pada 11 Mei 2021, pukul 7.45 waktu Jepang terjadi ledakan di sebuah pabrik kimia di Kota Iwaki, Prefektur Fukushima.
Akibat ledakan tersebut lima karyawan mengalami luka parah, satu dari korbannya diketahui seorang pria berusia 63 tahun.
Seorang saksi mata menyebut, sesaat sebelum kecelakaan itu mesin-mesin di pabrik mengeluarkan “suara yang tidak biasa”.
"Pabrik di mana dinding luarnya hancur dan kerangkanya dapat dilihat. Asap hitam membubung dari gedung dan kita dapat melihat apinya," ungkap Odagiri seorang saksi mata kepada Tribunnews.com Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Pabrik Kimia di China Meledak, 22 Orang Tewas dan 11 Orang Terluka, Tapi Kenapa Dianggap 'Biasa'?
Kecelakaan itu terjadi di pabrik Yumoto Industri Kimia Sakai di Jobaniwagaokamachi, Kota Iwaki, Prefektur Fukushima.
Kejadian tersebut dilaporkan oleh seorang tetangga pada pemadam kebakaran bahwa ada ledakan dan asap terlihat dari gedung.
Seseorang di dekatnya mengatakan, "suaranya luar biasa, ada suara keras dua kali, dan segera setelah itu, ada ledakan."
Setelah sekitar 4 jam api pun berhasil dipadamkan.
Namun, pekerjaan pemadaman api masih terus dilakukan hingga tuntas sampai dengan siang hari.
Untungnya, menurut polisi tidak ada penyebaran api ke gedung-gedung di sekitarnya.
Seorang pria berusia 63 tahun terluka parah, termasuk empat pekerja terluka parah dalam kecelakaan tersebut.
Meskipun asap hitam dalam jumlah besar dikeluarkan dari pabrik, namun tidak ada zat berbahaya yang ditemukan di udara sekitar.
Juga tidak ditemukan aliran keluar ke sungai dalam survei yang dilakukan oleh pemerintah kota, demikian ungkap sumber Tribunnews.com lain.
Di pabrik tersebut dilakukan pembuatan serbuk seng yang merupakan bahan baku cat dan dilakukan proses pendinginan seng yang telah dilebur dan diuapkan dengan panas menjadi bubuk.
Sekitar pukul 7.40 sebelum kecelakaan, menurut Sakai Chemical Industry, sebuah mesin yang disebut kipas klasifikasi yang menghembuskan udara menjadi bubuk ketika dioperasikan mengeluarkan suara aneh dan kemudian meledak.
Penyebab ledakan tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Menurut Sakai Chemical, pabrik kimia tersebut memproduksi bahan-bahan termasuk seng oksida dan bubuk seng yang digunakan untuk membuat kosmetik dan cat.
Ketika terjadi ledakan 18 orang karyawan sedang bekerja di pabrik dan mungkin ada juga personel lain yang merupakan milik mitra bisnis perusahaan.
Seorang pria berusia 47 tahun di jalan terdekat mengatakan dia mendengar suara ledakan dan melihat asap putih mengepul dari pabrik.
“Saya khawatir ada bahan beracun (dalam asap) karena ini pabrik kimia,” katanya. (Willem Jonata)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari