Pangeran Hussein dinobatkan menjadi Raja Yordania pada 2 Mei 1953, saat umurnya genap 18 tahun.
Kemudian, ia dikenal sebagai satu-satunya pemimpin negara Arab yang turun ke garis depan ketika Perang Arab-Israel pecah tahun 1967.
Saat itu, demi kesetiakawanan pada negara-negara Arab lain, Yordania menyerang Israel dan memberi perlawanan paling hebat.
Turun ke garis depan perang enak hari tersebut, Raja Hussein selama tiga hari tiga malam mengendarai jip terbuka untuk memberi semangat kepada tentaranya.
Namun, angkatan udaranya berhasil dihancurkan Israel dan tiga perempat dari jumlah tanknya musnah.
Yordania pun kehilangan Tepi Barat. Sementara Hussein pulang dengan mata cekung dan dagu tidak bercukur.
Yordania yang di bawah pemerintahannya mulai makmur, kemudian menjadi morat-marit akibat perang.
Selain dikenal sebagai Raja yang berani terjun ke medan perang, Hussein juga dikenal dengan perlakuan baiknya terhadap pengungsi Palestina.