Kisah Para Danjen Kopassus Terbaik (1)

Maymunah Nasution

Penulis

Benny Moerdani

Intisari-online.com -Kopassus atau Komando Pasukan Khusus memang pasukan khusus Indonesia dengan kemampuan yang tidak terkalahkan.

Para komandan jenderalnya pun begitu terkenal.

Beberapa jenderal TNI ini adalah prajurit andalan Kopassus untuk laksanakan misi-misi berbahaya.

Langsung saja inilah mereka, dilansir dari surya.co.id.

Baca Juga: 'Ayah Saya Dibayar Perusahaan yang Menjual Senjata untuk Lawan Cucunya Sendiri di Tanah Papua', Kisah Seorang Wanita yang Ayahnya Bekerja di Perusahaan Senjata Terkaya di Dunia

Benny Moerdani

Benny Moerdani terkenal dalam konfrontasi militer Indonesia-Malaysia (1964) yang bertugas memimpin tim kecil RPKAD atau Kopassus sekarang, guna menyusup ke Kalimantan Utara.

Aksinya yang tak kalah fenomenal adalah saat ia 'menyusup' diantara para prajurit Kopassus dan turut serta dalam operasi pembebasan pesawat Woyla.

Tragedi pembajakan pesawat DC 9 Woyla merupakan sebagai peristiwa terorisme pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Baca Juga: Tepat Saat Mengenang 40 Tahun Invasi ke Timor Leste, Mantan Jenderal Kopassus Ini Bocorkan Alasan TNI Beringas Saat Menggempur Timor Leste, Ternyata Alasan Ini Pemicunya

Dilansir dari buku 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap' ,Tempo, PT Gramedia, saat itulah Kopassus memperlihatkan kehebatannya.

Kala itu, pasukan yang diterjunkan adalah pasukan Grup 1 Koppasandha.

Operasi tersebut di bawah komando Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen Benny Moerdani.

Letkol Infanteri Sintong Panjaitan ditunjuk jadi pemimpin operasi.

Baca Juga: Pemimpin KKBEgianus Kogoya Dijamin Langsung Tamat Jika Bertemu, Inilah PasukanRahasia yang Dibentuk Luhut dan Prabowo, Bekerja Hanya dalam Hitungan Menit!

Kemudian pada Selasa 31/3/1981 pukul 02.30 WIB, Kopassus mulai bergerak setelah disetujui pemerintah Thailand.

Pukul 02.00, tim bergerak mendekati pesawat mengendarai mobil VW Komi.

Berjarak sekitar 500 meter dari ekor pesawat, para pasukan pun mulai berjalan kaki.

Saat itulah Benny Moerdani menyusup ke barisan tim Ahmad Kirang.

Baca Juga: Mengenal Agus Hernoto, Sosok Legenda Kopassus yang Selalu Dicari Soeharto, Ini yang Selalu Ditanyakan Sang Presiden saat Bertemu Prajurit Pasukan Khusus Indonesia Itu

Penampilannya berbeda dari yang lain. Benny Moerdani memakai jaket hitam dan menenteng pistol mitraliur.

Letkol Infanteri Sintong Panjaitan yang menjadi pemimpin operasi lapangan menjelaskan bahwa kehadiran Benny itu di luar skenario.

"Ini di luar skenario," ujarnya dalam buku 'Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.'

Sintong akhirnya membiarkan Benny Moerdani agar tetap dalam pasukan.

Baca Juga: Berhadapan dengan 14.000 Pasukan KKB, Ternyata Jenderal TNI Era Soeharto Ini Pernah Membuat KKB Menyerah hingga Pilih Kembali ke NKRI, Hanya Bermodalkan Taktik Ini

Aksi tidak terduga pun masih dilakukan oleh Benny Moerdani.

Setelah di dalam pesawat ia tiba-tiba menenteng pistol bersama Kolonel Teddy.

Ia langsung menuju kokpit menyuruh Teddy memeriksa panel elektronik Woyla.

Benny Moerdani rupanya mengecek ada atau tidak bom yang diaktifkan melalui sirkuit pesawat.

Baca Juga: Tak Kalah Menggetarkan Jiwa dari Semboyan Korps Kapal Selam Wira Ananta Rudira, Inilah Slogan Militer Ternama Dunia, Milik Korps Baret Merah Paling Legendaris

Kemudian setelah aman dari ancaman, Benny Moerdani lantas mengambil mikrofon.

"This is two zero six. Could I speak to Yoga, please?" kata Benny.

Yoga yang ia panggil adalah Yoga Soegomo yang berada di ruang pusat krsisi di menara bandara.

Yoga pun merespons.

Baca Juga: Viral Seragam Baru Kopassus, Loreng Darah Mengalir Itu Kini Kian Menyatu dengan Rimba Indonesia Hingga Makin Mengecoh Mata, Lihat Saja Foto-fotonya!

"Operasi berhasil, sudah selesai semua," ujar Benny Moerdani melapor.

Operasi pembebasan itupun berjalan sukses.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait