Find Us On Social Media :

Tindakannya Dinilai Sudah Keterlaluan Sampai Presiden Jokowi Perintahkan Tumpas Habis KKB Papua, Benny Wenda Malah Mencak-mencak Kirim Surat Buat Indonesia, Singgung Penjajahan, Ini Isinya...

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 28 April 2021 | 15:09 WIB

Benny Wenda ingin bertemu Presiden Jokowi

Jokowi mengatakan, negara akan memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada Gusti Putu.

Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluru anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

"Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," lanjut presiden.

Namun, pimpinan United Liberation Movement for West Papua, Benny Wenda mencak-mencak dan kirim surat, berikut isinya:

Baca Juga: Tak Tahan Hidup Sebagai Anggota KKB Papua, Mantan Anggota KKB Ini Pilih Tobat dan Kembali Ke NKRI, Bocorkan Hal Ini Jadi Alasanya Pilih Tinggalkan KKB Papua

"Sebagai Presiden Interim bangsa Papua Barat, saya mengeluarkan tanggapan ini atas perintah keras Presiden Indonesia Widodo di Papua Barat.

Indonesia mencoba sekali lagi untuk melabeli Tentara Papua Barat dan perjuangan rakyat Papua Barat sebagai 'penjahat' dan 'teroris'. Indonesia telah secara ilegal menginvasi dan menduduki negara kami selama hampir 60 tahun, menjadikan orang-orang saya melakukan genosida. Invasi dan pendudukan ilegal adalah tindakan kriminal. Genosida adalah tindakan teroris. Perlawanan terhadap ini sah dan perlu.

Pertanyaan saya kepada Presiden Indonesia adalah: Siapa yang menginvasi negara kita? Siapa yang telah membunuh lebih dari 500.000 pria, wanita dan anak-anak? Siapa yang telah membuat lebih dari 50.000 warga sipil mengungsi sejak Desember 2018, yang menyebabkan kematian ratusan orang lagi? Jelas bahwa negara Indonesia adalah kelompok teroris yang beroperasi di tanah saya.

Kami tahu apa yang akan ditimbulkan oleh perintah ini: lebih banyak pembunuhan, lebih banyak penyiksaan, lebih banyak penderitaan rakyat saya.

Baca Juga: Beringas Kala Menyerang Hingga Tewaskan Kabinda Papua, OPM Kini Mengemis Memohon Perundingan Setelah Jokowi Perintahkan Operasi Besar, Ini Alasan Mereka