Torpedo ini memiliki sensor sonar sehingga bisa bekerja sendiri menangkap gelombang suara sasaran.
Tingkat operasinya sangat tinggi karena disetir dari pusat operasi kapal selam.
KRI Nanggala dan saudaranya KRI Cakra, keduanya kelas 209 dibuat di HDW Jerman pada 1978-1979, pada 21 Juli 1981.
Kedua kapal ini diserahkan ke TNI AL, dan berada di bawah Komando Armada II di Surabaya.
Kapal tersebut bersandar di Dock Lawan yang termasuk klasifikasi A, di mana orang luar yang ingin masuk harus mendapatkan security clearance dari Intelijen Armada.