Find Us On Social Media :

Pencarian KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak Masih Dilakukan, Bandingkan dengan Upaya Penyelamatan Kapal Selam Sepanjang Sejarah

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 24 April 2021 | 13:05 WIB

Kapal selam kelas Virginia.

Oleh karena itu, DSEA diganti dengan teknik free ascent.

Teknik ini mengajarkan kru kapal selam teknik bernapas untuk menyelamatkan diri dari kapal selam,

Untuk membantu menyelamatkan diri, awak kapal selam juga dapat menggunakan jaket pelampung atau cincin apung.

Teknik free ascent dengan bantuan alat apung lantas diadopsi oleh kapal selam Angkatan Laut Australia di Submarine Escape and Rescue Centre di HMAS Stirling.

Angkatan Laut AS kemudian mengembangkan sistem penyelamatan diri dan memperkenalkan Steinke Hood pada tahun 1962.

Steinke Hood merupakan body suit penyelamatan diri yang dilengkapi tudung dan masker plastik yang terpasang pada jaket pelampung.

Alat ini memungkinkan anggota kru menghirup udara yang terperangkap di tudung saat upaya penyelamatan diri dan naik ke permukaan laut.

Keduanya, yaitu Free ascent dan Steinke Hood sudah diterapkan cukup lama, tetapi kedua sistem ini tetap memiliki kekurangan.

Pada 1950, kapal selam Inggris HMS Truculent tenggelam setelah bertumburan dengan kapal dagang yang terlihat dari pantai Inggris.

Baca Juga: Bangkai Kapal Selam Soviet ini Bocor dengan Radiasi Tinggi, Bisakah Ditemukan Sebelum Radiasi Mengancam Kehidupan Laut dan Jadi Ancaman Serius pada Rantai Makanan?