Find Us On Social Media :

Inilah Si Kaddour Benghabrit, Pendiri Masjid Agung Paris yang Rela Menyelamatkan Ribuan Orang Yahudi selama Perang Dunia II, 'Jika Tidak Ada Benghabrit, Kami Tidak Akan Selamat'

By Mentari DP, Rabu, 12 Mei 2021 | 17:30 WIB

Si Kaddour Benghabrit.

Intisari-Online.com - Perkenalkan, namanya adalah Si Kaddour Benghabrit.

Si Kaddour Benghabrit merupakan pendiri Institut Muslim Masjid Agung Paris dan dijuluki "the most Parisian Muslim”.

Lahir pada tahun 1869 di Sidi Bel Abbes, Aljazair, Si Kaddour Benghabrit berasal dari keluarga Andalusia yang terkemuka.

Baca Juga: Mahathir Sudah Berkoar-koar tentang Jebakan Utang China, Nyatanya Kini Malaysia Kian Makin Mesra dengan China, Pejabat yang Berperan dalam Bencana MH370 Ini Dalangnya

Dilansir dari thevintagenews.com pada Rabu (22/5/2021), ia memperoleh pendidikannya di Madrasah Aljazair dan Universitas al-Karaouine of Fe, lalu membuat langkah karier pertamanya di Alegria.

Awalnya, dia adalah asisten penerjemah di Kedutaan Prancis untuk Tangier, sebuah kota besar di Maroko.

Kemudian, ia juga menjadi penghubung antara pejabat Afrika Utara dan Kementerian Luar Negeri Prancis.

Pada tahun 1916, dia dikirim ke Hijaz, Arab Saudi, untuk membantu memfasilitasi haji, memastikan kesejahteraan rekan-rekannya selama ziarah ke tempat-tempat suci Islam.

Salah satu kontribusinya yang terbesar adalah memprakarsai pekerjaan Society of Habous and the Holy Places of Islam, yang memastikan bahwa Muslim Afrika Utara diakomodasi dan dirawat dengan baik selama ziarah mereka.

Baca Juga: Hilang Kontak, Diduga KRI Nanggala-402 Tenggelam di Palung Sedalam 700 Meter: Tak Disangka Seperti Ini Kondisi Palung Terdalam di Bumi, Penyelam Sampai Geleng-geleng Kepala

Upaya Benghabrit, bersama dengan Society of Habous and Holy Places of Islam, juga menghasilkan pembangunan Masjid Agung Paris di awal 1920-an.

Masjid itu menjadi lambang persahabatan abadi Prancis dan umat Islam.

Itu juga memperingati pengorbanan lebih dari 10.000 tentara Muslim yang kehilangan nyawa mereka untuk membela Prancis selama Perang Dunia I.

Pembangunan Masjid Agung Paris selesai pada tahun 1926.

Masjid ini beroperasi sebagai Institut Muslim Masjid Agung Paris, yang menawarkan dukungan dan bantuan kepada umat Muslim yang tinggal di atau mengunjungi Paris, Prancis.

Bahkan tempat ini memberikan bimbingan dan inklusi bagi pendatang baru Muslim ke Prancis.

Hal ini langsung membuat Benghabrit menjadi orang yang dihormati. Bahkan memiliki banyak pengikut dalam masyarakat Prancis.

Salah satu momen yang paling diingat mengenai Benghabrit adalah saat dunia menyaksikan awal Perang Dunia II.

Setelah jatuhnya Prancis, Benghabrit terus melindungi orang-orang, tidak hanya komunitas Muslim tetapi juga komunitas Yahudi.

Dia terlibat langsung dalam membantu ratusan orang Yahudi untuk menyelamatkan hidup mereka.

Baca Juga: Masalah atau Gimmick Belaka? Baru 5 Bulan Menikah, Mendadak Nathalie Holscher Hapus Foto Sule hingga Curhat 'Kuat': Faktanya Pasangan yang Beneran Bahagia Jarang Pamer Kemesraan di Media Sosial

Salah satu orang yang dibantu Benghabrit adalah penyanyi terkenal Aljazair, Alim Halali.

Jika bukan karena bantuan Benghabrit, orang-orang Yahudi akan ditangkap dan dideportasi ke kamp-kamp pengungsi.

Tak sampai di situ, keluarga Yahudi juga diberikan akomodasi dan perlindungan oleh Masjid Agung Paris.

Nantinya mereka akan ditolong untuk menyeberangi Mediterania menuju ke Maghreb.

Semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena Si Kaddour Benghabrit.

Berkat dia, banyak Muslim bergabung dengan pihak Prancis dalam gerakan Perlawanan.

Sampai saat ini, jumlah pasti orang Yahudi yang diselamatkan dengan bersembunyi di Masjid Agung Paris masih belum jelas.

Tetapi jumlah yang dilaporkan berkisar dari 500 orang hingga 1.600 orang.

Karena cerita Si Kaddour Benghabrit begitu berkesan dan mulai, maka pada tahun 2011, sutradara film Prancis-Maroko, Ismaël Ferroukhi, mengadaptasi cerita ini ke layar lebar dengan judul Free Men.

Baca Juga: Pantas Petinggi China Sampai Gelagapan Menjawab, Cara Menteri Malaysia Ini Menjilat China Benar-benar Bak Serahkan Leher Negeri Jiran ke Tangan Negeri Tirai Bambu