Ruqayyah menangis tak henti-henti, dan hanya Rasulullah SAW yang berhasil menenangkannya.
Keadaan Mekah belum bagus saat itu, sehingga Rasul memerintahkan untuk hijrah ke Madinah.
Ruqayyah menjadi wanita yang melakukan dua kali hijrah, kini hijrah kedua ditambah putra Ruqayyah dan Usman, Abdullah bin Usman.
Madinah menjanjikan kehidupan damai dan aman, tapi itu tidak berlangsung lama.
Putra Ruqayyah juga harus meregang nyawa akibat demam tinggi.
Ruqayyah semakin sedih, ia jatuh sakit dan menderita demam tinggi.
Di saat yang sama Rasulullah SAW memerintahkan melakukan perang Badar, yang dipenuhi seruannya pertama kali oleh Usman bin Affan.
Namun Rasul memintanya menggantikan beliau di Madinah dan mendampingi Ruqayyah dan merawatnya selama sakit.
Baca Juga: Berkuasa Lebih dari 600 Tahun, Bagaimana Kekhalifahan Turki Ustmani Bisa Runtuh?