Find Us On Social Media :

Sudah Diprediksi Nabi Muhammad, Begini Strategi Sultan Mehmed II Taklukkan Konstantinopel yang Dilindungi Benteng Lapis Tiga yang Sulit Ditembus dalam Waktu Hampir 50 Hari

By Tatik Ariyani, Kamis, 22 April 2021 | 02:30 WIB

Lukisan yang menggambarkan Kejatuhan Konstatinopel. Kekaisaran Turki Usmani merebut Konstatinopel, Ibu Kota Kekaisaran Byzantium pada 1576.

Intisari-Online.comPenaklukan Konstantinopel pada 1453 dilakukan Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II, dengan mengalahkan Kekaisaran Romawi Timur.

Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al Fatih merupakan sultan ketujuh dari Turki Utsmani dan usianya sangat muda.

Ia lahir pada 30 Maret 1432 dan wafat 3 Mei 1481. Mehmed II mulai berkuasa pada 1451 ketika umurnya baru akan beranjak 20 tahun.

Konstantinopel dulu merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan.

Baca Juga: Kematiannya Disambut Bel Gereja Seantero Eropa, Inilah Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstatinopel yang Kekuasaannya Sampai ke Bosnia

Hal itu karena letak strategisnya dalam perekonomian maupun politik dunia.

Konstantinopel yang terletak di antara benua Asia dan Eropa serta dibelah Selat Bosportus, juga menjadi ibu kota Byzantium Romawi Timur sejak 324 M sampai awal abad ke-15 Masehi.

Dr Yoyo, Ketua Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, bercerita bahwa Konstantinopel sudah diprediksi takluk oleh Nabi Muhammad SAW saat dikepung orang-orang Quraisy di Perang Khandaq.

"Konon ketika Nabi membelah batu kemudian ada percikan lalu menyampaikan, suatu saat nanti Romawi akan kalah," imbuhnya.

Baca Juga: Khilafah Utsmaniyah, 'Horor dari Timur' yang Mengubah Keseimbangan Kekuasaan di Dunia untuk Selamanya, Bikin Eropa Gempar dan Ketakutan