Dakwah Nabi Muhammad SAW Dipertaruhkan Berlanjut Atau Tidak, Inilah Sejarah Peristiwa Perang Badar Kubro yang Terjadi di 17 Ramadhan

May N

Penulis

Sejarah Perang Badar, perang yang mempertaruhkan dakwah Nabi Muhammad SAW dilanjutkan atau tidak, terjadi di bulan Puasa

Intisari-online.com -Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat.

Saat bulan ini, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Selain adanya kegiatan berpuasa, bulan Ramadhan menyimpan beberapa peristiwa penting.

Salah satu peristiwa penting tersebut adalah Perang Badar Kubro.

Baca Juga: Sejarah Perang Khandaq, Libatkan 2 Kekuatan Besar Pasukan Muslim Sebayak 3.000 Kepala yang Dipimpin Nabi Muhammad SAW Melawan Abu Sufyan dan 10.000 Pasukannya

Peristiwa tersebut terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah.

Peperangan ini merupakan perang pertama dalam Islam dan perang untuk menentukan dakwah Nabi Muhammad SAW berlanjut atau tidak.

Dilansir dari buku Ringkasan Tafsir Ibnu Kasir (1999) karya Muhammad Nasib Ar-Riva, Badar adalah nama suatu tempat yang terletak di antara Mekah dan Madinah.

Di mana terdapat sumber mata air di Badar.

Baca Juga: Inilah Jalal ad Din Mingburnu, Satu-satunya Penguasa Terakhir Dinasti Khwarezmian Islam Sunni yang Ditakuti Genghis Khan, Berujung pada Pertempuran Indus 1221 yang Mematikan

Perang tersebut dinamanakan perang Badar karena terjadi di Badar.

Peperangan antara kaum muslim dengan kaum musyrikin.

Dalam buku tersebut disebutkan, bahawa terdapat 310 kaum muslimin dan seribu lebih kaum musyrikin.

Peperangan tersebut berawal dari tersiarnya berita di Kota Madinah tentang adanya kafilah besar kaum musyrikin Qureisy berangkat meninggalkan Syam pulang ke Mekah.

Baca Juga: Terlihat Adem Ayem dengan Kekayaannya yang Melimpah, Faktanya Brunei Pernah Alami Perang Saudara Hanya Gara-gara Sabung Ayam, Keluarga Kerajaan Dibantai, Rakyat pun Menderita

Kafilah tersebut membawa barang perniagaan yang sangat besar nilainya.

Sebanyak 1.000 ekor unta membawa penuh barang-barang berharga.

Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi Muhammad SAW, beliau mengajak kaum muslimin menyambut kedatangaan mereka.

Ajakan Rasulullah SAW tersebut segera dipenuhi oleh sebagian kaum muslimin dan ada sebagian lagi yang keberatan.

Baca Juga: Kemahsyuran Pedang yang Tangguh Dominasi Peperangan Berabad-abad, dari 'Yatagan' Pedang Khas Ottoman hingga 'Zulfiqar' yang Diberikan Nabi Muhammad ke Ali ibn Abi Thalib

Namun, beliau tetap bertekat bersama kaum muslimin yang atas kemauan sendiri menghadap kaum musyrikin.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait