Seorang jurnalis Jerman Jurgen Todenhofer yang menghabiskan 10 hari di wilayah yang dikuasai ISIS mengungkapkan bahwa satu-satunya negara yang ditakuti ISIS adalah Israel.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tahu tentara Israel terlalu kuat untuk mereka," katanya.
Graham Allison, seorang analis keamanan nasional, dan seorang profesor di Universitas Harvard mengatakan bahwa pendekatan Israel terhadap ISIS sangat mudah.
"Israel berusaha untuk membujuk ISIS agar tidak menyerangnya dan memberi ancaman untuk membalas," tulis Allison dalam sebuah opini berjudul 'Why ISIS Fears Israel'.
"Jika Anda menyerang kami, kami akan merespons dengan cara yang menimbulkan rasa sakit yang lebih-lebih."
Laporan media mengatakan bahwa RAW telah "menetralkan" lebih dari selusin teroris antara 2015 hingga 2017, meskipun tidak ada konfirmasi resmi.
Meskipun beberapa operasi yang dilakukan oleh RAW berada di domain publik, sebagian besar catatannya masih dirahasiakan.
Seorang mantan perwira intelijen, yang juga pensiunan orang nomor dua di RAW, mengatakan kepada The Eurasian Times bahwa peran badan tersebut sebagai organisasi tidak hanya terbatas pada mengumpulkan intelijen, tetapi juga menganalisis dan menyebarkannya dengan tepat.
RAW, Agen Intel Eksternal India