Penulis
Intisari-online.com -Baru-baru ini perusahaan sepatu Nike mendapat masalah atas 'Sepatu Setan' yang menuai kontroversi.
Sepatu Setan 666 karya kolaborasi kelompok seni MSCHF dengan rapper Lil Nas X menuai kontroversi.
Pasalnya sepatu itu disebut mengandung setetes darah manusia di solnya.
Tak hanya itu, Sepatu Setan yang digugat Nike karena memakai desain Air Max 97s ini juga dihiasi pentagram perunggu, salib terbalik, dan tulisan "Lukas 10:18".
Lantas, darah siapa yang dipakai kelompok asal New York itu untuk membuat Sepatu Setan?
Melansir CNN pada Senin (29/3/2021), MSCHF menerangkan bahwa setiap sol gelembung udara di Sepatu Setan ini mengandung 60 cm kubik (2,03 ons cairan) tinta merah dan satu tetes darah manusia.
Juru bicara MSCHF mengatakan, darah itu diberikan oleh anggota kolektif mereka.
Tim kreatif mengumpulkan tetes darah individu selama seminggu menggunakan jarum untuk tes glukosa di rumah, kata direktur kreatif MSCHF Kevin Wiesner kepada CNN.
Kemudian melalui e-mail pada Senin (29/3/2021), MSCHF mengonfirmasi bahwa edisi terbatas Sepatu Setan seharga 1.018 dollar AS (Rp 14,7 juta) ini terjual habis dalam waktu kurang dari satu menit.
Harga 1.018 dollar AS merujuk pada Lukas bab 10 ayat 18 di Alikitab yang berbunyi, "Aku melihat Setan jatuh seperti kilat dari surga."
MSCHF mengonfirmasi bahwa Nike tidak terlibat apa pun dalam proyek ini, tetapi raksasa apparel asal AS itu mengeklaim telah terjadi pelanggaran merek dagang.
"MSCHF dan Sepatu Setannya kemungkinan besar akan menyebabkan kebingungan serta menciptakan keterkaitan yang keliru, antara produk MSCHF dan Nike," kata Nike dalam gugatan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur New York.
"Faktanya, sudah ada bukti kebingungan yang signifikan yang terjadi di pasar, termasuk seruan untuk memboikot Nike sebagai tanggapan atas peluncuran Sepatu Setan MSCHF, berdasarkan keyakinan yang keliru bahwa Nike telah mengizinkan atau menyetujui produk ini," lanjut mereka.
Angka 666
Sepatu Setan sendiri tidak lupa dihiasi dengan angka 666.
Angka 666 memang telah lama dikenal sebagai angka setan atau Antikristus.
Padahal arti angka ini secara luas bukanlah itu saja.
Bilangan ini secara luas dikenal sebagai "jumlah binatang" dalam Perjanjian Baru dan belakangan lebih dikenal sebagai angka setan atau segala sesuatu yang berbau satanisme dan Antikristus.
Namun, apakah makna terselubung di balik angka sederhana yang meresahkan umat manusia selama 2.000 tahun terakhir?
Program Youtube Numberphile pernah menjelaskan, 666 sebenarnya tidak memiliki sifat matematika yang khusus.
Baca Juga: Angka 666 Bukan Berarti Simbol Angka Setan, Ini Makna Sebenarnya!
Namun, jika kita menilik kembali sejarahnya, angka ini menunjukkan sesuatu yang sangat luar biasa tentang bagaimana Alkitab ditulis pada mulanya.
Sederhananya, 666 digunakan sebagai kode dan bukan kode yang tersembunyi.
Dengan catatan, Anda hidup dan mampu membaca ketika Perjanjian Baru ditulis.
Kitab Suci pada mulanya ditulis dengan menggunakan Yunani Kuno.
Dalam sistem alfabet ini, seperti halnya dalam sistem Ibrani, angka ditulis dengan huruf.
Misalnya, angka 1 ditulis sebagai simbol alfa (α), angka 2 ditulis sebagai beta (β), dan seterusnya.
Untuk menulis angka-angka besar seperti 512, 767, 123, atau 666, mereka diwakili oleh kombinasi huruf khusus yang kemudian dijumlahkan.
"Artinya setiap kata juga memiliki nilai numerik," kata Pete dalam video di atas, dilansir Science Alert, Sabtu (17/11/2018).
Baca Juga: Inilah Gideon, Seorang Pemuda yang Dipilih untuk Selamatkan Israel, Dijuluki Pahlawan Gagah Berani
Kembali ke Alkitab, ayat terakhir dalam Kitab Wahyu (Perjanjian Baru) di Bab 13 bunyinya begini, "Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Dalam penjelasan video, kata "reckon" dalam bahasa Inggris yang artinya menghitung atau memecahkan berasal dari bahasa Yunani dengan arti yang sama.
"Jadi seolah-olah teks itu mengatakan, Aku akan memberimu sebuah teka-teki, kamu harus menghitung jumlah binatang itu," sambung Pete.
Lantas, apa arti 666 jika diterjemahkan menggunakan abjad Yunani?
Para sejarawan percaya, angka itu merujuk pada kebencian pada Kekaisaran Romawi pada saat itu, terutama pemimpinnya Nero Caesar yang dianggap sangat jahat dan tak punya hati.
Ketika angka 666 diterjemahkan dalam ejaan Ibrani, Anda akan mengeja kata Neron Kesar, ejaan Ibrani Nero Caesar.
"Dengan menambah kompleksitas semacam itu menjadi teka-teki, hal ini menjadi rahasia," kata Pete dalam video di atas.
"Tidak ada yang mau menulis betapa kejamnya pemerintahan saat itu, misalnya dengan mengatakan 'Akar dari semua kejahatan adalah Nero Caesar.'
Hal itu tidak mungkin dituliskan secara gamblang," imbuhnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini