Laporan tersebut mengklaim bahwa kebocoran tidak mungkin terjadi karena tiga laboratorium di Wuhan tempat studi virus corona semuanya memiliki fasilitas tingkat keamanan hayati (BSL3 atau 4) berkualitas tinggi yang dikelola dengan baik.
"Selain itu, pemantauan staf menunjukkan tidak ada pelaporan yang kompatibel dengan Covid-19, yang merupakan penyakit pernapasan selama beberapa minggu atau bulan sebelum Desember 2019," jelas WHO.
Namun, menurut informasi yang diperoleh reporter Washington Post Josh Rogin, kesimpulan itu bertentangan dengan penilaian intelijen AS terhadap salah satu laboratorium di Wuhan.
Diplomat AS yang mengunjungi Institut Virologi Wuhan pada 2018 memperingatkan bahwa laboratorium tersebut memiliki masalah keamanan yang serius.
Laporan tersebut juga tidak menyebutkan bahwa Institut Virologi Wuhan menghapus basis data publik dengan informasi 16.000 sampel virus pada September 2019.
Tim WHO tidak meminta informasi dari basis data tersebut sebagai bagian dari penyelidikan mereka.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini