Find Us On Social Media :

Jadi Pemuas Nafsu Tentara Jepang, Penderitaan Wanita Bumi Lorosae Sisi Kelam Sejarah Timor Leste, Tak Berdaya Hanya Bisa Pasrah saat Keluarga Dipertaruhkan

By Khaerunisa, Jumat, 26 Maret 2021 | 21:20 WIB

Ilustrasi Sejarah Timor Leste

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Terancam Bangkrut, Bukalapak Masih Kena Gugatan 90 Miliar Rupiah Atas Perkara yang Sepertinya Mengada-ada Ini

Ya, para wanita Timor Leste menjadi korban kebrutalan pendudukan Jepang.

Sosok yang mengungkapkan masa kelam itu adalah wanita bernama Ines de Jesus.

Stephanie Coop menulis di Japan Times (23/12/2006), Ines de Jesus adalah seorang gadis muda selama Perang Dunia II ketika dia dipaksa menjadi budak seks, atau "wanita penghibur," untuk pasukan Jepang di koloni Portugis di Timor Timur saat itu.

Pada siang hari, de Jesus melakukan berbagai macam pekerjaan kasar, dan setiap malam diperkosa oleh antara empat hingga delapan tentara Jepang di tempat yang disebut pusat kenyamanan di desa Oat di provinsi barat Bobonaro.

Baca Juga: Dulu Mati-matian Perjuangkan Negaranya untuk Merdeka, Kini Sosok Ini Malah Bikin Masyarakatnya Ketar-ketir Karena Bersikap Masa Bodoh dengan Aturan Ini Saat Negaranya Lockdown Covid-19

Meskipun mengerikan, pengalaman de Jesus dengan pelecehan seksual di bawah pendudukan militer bukanlah hal yang aneh di antara wanita Timor-Leste, tulis Coop.

Seperti yang dijelaskan oleh pameran khusus di Museum Aktif Wanita tentang Perang dan Perdamaian di Distrik Shinjuku Tokyo.

Pameran ini menggabungkan kesaksian dari para penyintas dan saksi dengan foto dan bukti dokumenter lainnya untuk memberikan gambaran yang menarik tentang berbagai bentuk kekerasan berbasis gender yang dilakukan terhadap perempuan khususnya selama dua periode hitam dalam sejarah Timor Leste.

Yaitu pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945, dan pendudukan selama 24 tahun oleh pasukan Indonesia yang berakhir pada 1999, setelah referendum kemerdekaan yang disponsori PBB.

Baca Juga: Inilah Jalal ad Din Mingburnu, Satu-satunya Penguasa Terakhir Dinasti Khwarezmian Islam Sunni yang Ditakuti Genghis Khan, Berujung pada Pertempuran Indus 1221 yang Mematikan

Dikatakan bahwa penyelidikan sistematis atas kekejaman yang dilakukan selama periode tersebut tidak mungkin dilakukan di bawah pemerintahan Indonesia, tetapi sejak 1999 para sarjana, kelompok hak asasi manusia dan komisi kebenaran Timor Timur yang disponsori PBB telah berusaha untuk mengungkap fakta.

Pameran tersebut sebagian didasarkan pada hasil proyek bersama yang dilakukan oleh kelompok hak asasi manusia Jepang dan Timor Leste ke dalam sistem budak seks militer Jepang di Timor Leste.