Penulis
Intisari-Online.com – Tim All England Indonesia kembali ke tanah air dengan aman dan bermartabat meski tanpa gelar satu pun.
Meski sempat mengalami penundaan akibat penerbangan mengalami delay saat di Istanbul, Turki, namun mereka tiba dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (21/3/2021) pukul 20.00, menurut informasi dari akun resmi PBSI.
Sebelum kepulangan mereka melakukan proses swab yang dilakukan secara mandiri oleh dokter PBSI, dengan menggunakan tes kit yang difasilitasi oleh KBRI di London.
Sampel kemudian dibawa ke laboratorium di Birmingham untuk dites PCR.
Melansir dari kompas.com, dan hasilnya seluruh tim Indonesia dinyatakan negatif Covid-19.
Sesuai regulasi pemerintah Indonesia setelah bepergian dari luar negeri, sesampainya di Jakarta, Tim Indonesia akan menjalani karantina selama lima hari setelah kedatangan.
Karantina dilakuan di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kini, setelah Tim Indonesia tiba di Indonesia, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah melayangkan permohonan maaf secara resmi kepada Indonesia.
Permohonan maaf dari BWF berkaitan dengan insiden yang melibatkan tim bulu tangkis Indonesia pada All England 2021.
Pada All England 2021, tim Indonesia dipaksa mundur dari kejuaraan setelah 20 dari 24 anggota tim mendapat surat elektronik atau e-mail dari National Health Service (NHS) Inggris.
Melalui surat tersebut, NHS menginfokan bahwa tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.
Oleh karena itu, tim Indonesia diimbau untuk menjalani karantina selama 10 hari.
Hal ini sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris yang mewajibkan seseorang melakukan karantina 10 hari jika berada dalan satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19.
Keputusan ini menjadi kenyataan pahit bagi tim Indonesia yang secara otomatis tidak bisa melanjutkan perjuangan pada All England 2021.
Para pejuang bulu tangkis Indonesia yang berangkat ke All England dipenuhi rasa kecewa saat menerima keputusan tersebut.
Terlebih, dalam prosesnya, terdapat beberapa fakta yang membuat tim Indonesia terkesan mendapat perlakuan tidak adil, baik dari BWF maupun pihak penyelenggara All England 2021.
Hal itu membuat pencinta bulu tangkis Tanah Air marah. Demikian juga dengan pemerintah Indonesia.
Dalam menyikapi insiden tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menuntut permohonan maaf dari BWF.
Berselang beberapa hari, BWF menyampaikan permohonan maaf secara resmi melalui surat yang ditujukan kepada Menpora Zainudin Amali dan seluruh rakyat Indonesia.
Permohonan maaf ini tertulis atas nama Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer, yang kemudian mewakili jajarannya.
Berikut isi permonan maaf BWF kepada Indonesia berdasarkan rilis yang diterima KOMPAS.com pada Senin (22/3/2021) malam WIB.
Yang terhormat Bapak Zainudin Amali.
Bersama ini, saya dengan sepenuh hati ingin menyampaikan rasa penyesalan dan kekecewaan saya atas terjadinya situasi tidak menyenangkan yang terjadi pada minggu lalu, saat berlangsungnya turnamen Yonex All England 2021.
Saya dengan penuh kesungguhan menyampaikan permohonan maaf atas perasaan sakit hati dan frustrasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia.
Atas nama seluruh jajaran BWF, saya berkeinginan menyampaikan rasa permohonan maaf ini kepada Yang Mulia Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, para pejabat pemerintah, Ketua Umum PBSI dan jajaran pejabatnya, Rakyat Indonesia dan terutama seluruh komunitas dan penggemar bulu tangkis di Indonesia.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulu tangkis dunia, dengan segudang pemain berbakat dan bintang-bintang juara bulu tangkis dunia yang selalu bermunculan.
BWF juga menyadari bahwa para pemain bulu tangkis Indonesia telah menjadi ikon nasional dan telah menjadi tumpuan harapan bangsa di tingkat internasional. Ketika saya masih bermain untuk tim nasional Denmark, saya sangat merasakan hubungan keakraban yang saling menguntungkan dengan para pemain dan pelatih tim Indonesia.
Saya juga telah menyaksikan Asian Games 2018, dan turut merasa bangga menyaksikan suksesnya penyelenggaraan sehingga menjadi event yang sangat luar biasa. Percaya dan yakinlah pada saya, saya sungguh-sungguh mencintai Indonesia.
Sebagai Presiden BWF, saya ingin memberitahu bahwa kami telah menganggap insiden tersebut sebagai suatu pelajaran berharga yang sangat serius di saat dunia sedang dilanda Covid-19, dan kami berusaha keras untuk membuat perbaikan.
Untuk selanjutnya, kami percaya bahwa hubungan luar biasa yang sudah terbina sangat lama antara Indonesia dan BWF akan tetap harmonis, bahkan akan lebih kuat di masa mendatang.
Hormat kami, Poul-Erik Hoyer, Presiden BWF. (kompas.com)
Baca Juga: Indonesia Sudah 'Sabet' 45 Gelar di All England, Berikut Daftar Lengkap Pahlawannya
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari