Rusia atau China dapat memanfaatkan konflik dua arah untuk mendapatkan lebih banyak kepentingan atas tanah dan wilayah.
Rusia, misalnya, akan menduduki seluruh Laut Baltik jika Amerika Serikat terlibat perang dengan China di Laut China Selatan.
Oleh karena itu, pertempuran besar menciptakan pijakan bagi ketiga belah pihak.
Setelah perang, baik Beijing maupun Moskow memiliki penentuan nasib sendiri yang sama kapan harus berperang.
Amerika Serikat masih menginginkan status quo politik saat ini dan menggunakan sarana diplomatik dan ekonomi untuk mengejar tujuan politik utamanya.
Sangat tidak mungkin bahwa perang antara Rusia-China dan AS akan terjadi di front Pasifik dan Eropa pada saat yang bersamaan.
Selama Perang Dunia II, Amerika diterima untuk mempertahankan Eropa, sedangkan Angkatan Laut terkonsentrasi di Pasifik.
Angkatan Udara AS memainkan peran mendukung kedua front tersebut.