Find Us On Social Media :

Inilah Transplantasi Kepala, Penelitian Biadab yang Dikecam Seluruh Dunia, Walau Berhasil dan Gunakan Hewan Sebagai Obyeknya, Praktik Ini Dianggap Sangat Brutal!

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Maret 2021 | 06:35 WIB

Dr Robert White dan ilustrasi transplantasi kepala.

Operasi kontroversial tersebut mengakibatkan Profesor White dijuluki "profesor penjagal" oleh aktivis hak-hak hewan.

Tetapi Profesor White yakin eksperimennya dapat membuka babak baru bagi orang-orang yang menderita cedera tubuh tetapi memiliki kepala yang sehat.

Kritikus mengatakan bahwa Profesor White "bertindak seperti dengan kekuatan Tuhan", menyebabkan banyak hewan, terutama monyet menjadi setengah mati setelah transplantasi.

Profesor White, yang meninggal pada usia 84 tahun 2010, ia pernah berkata, "Otak adalah pusat dari orang tersebut. Ketika manusia memiliki otak, kita hidup. Saat kita tidak ada di sana, kita mati." 

Profesor White mengatakan eksperimennya bukanlah transplantasi kepala, tetapi transplantasi tubuh.

Bagian pertama, yang menampung otak, adalah yang paling penting, tubuh yang ditransplantasikan hanyalah reseptor.

Oleh karena itu, transplantasi seluruh tubuh tidak hanya merupakan terobosan medis, tetapi juga memiliki implikasi spiritual.

Karena jiwa satu orang dapat dipindahkan ke orang lain, ungkap Profesor White.

Ketika dia melihat transplantasi ginjal pertama pada tahun 1954, Profesor White mempertanyakan bahwa, dengan kasus-kasus yang membutuhkan transplantasi organ lebih dari satu.

Bukankah lebih baik untuk mentransplantasikan seluruh tubuh ke kepala penerima?

Baca Juga: Saat Pasukan Kematian 'Unit 124' Korea Utara 'Merayap' di Malam Hari untuk Coba Membunuh Presiden Korsel di Rumahnya pada 1960-an