Hitler bercita-cita mengisi negara-negara yang ditaklukkannya dengan ras superior, ras arya murni.
Tanggal 7 September 1940, Himmler menyatakan bahwa setiap keluarga harus mempunyai 4 orang putera: dua boleh jadi korban peluru di medan perang dan dua orang lai harus meneruskan keturunan.
Setahun sebelumnya ia sudah mengumumkan bahwa, “Adalah tugas suci bagi wanita-wanita dan gadis-gadis Jerman berdarah murni untuk menjadi ibu di luar perkawinan dari anak-anak orang yang pergi perang. Hal ini dilakukan bukan untuk main-main tetapi untuk tujuan yang mulia.”
Banyak juga wanita-wanita dan gadis-gadis yang dibutakan oleh propaganda Nazi ini.
Dengan semboyan: Jede Deutsche Frau schenkt der Fuehrer ein Kind (Setiap wanita Jerman memberikan seorang anak kepada Fuehrer), wanita-wanita yang mendaftarkan dirinya untuk jadi ibu tanpa ikatan pernikahan.
Mereka dipilih, diselidiki asal-usulnya, diperiksa keadaan tubuhnya, lalu dimasukkan ke dalam “Lebensborn” (Pancuran Hidup) yang tersebar di beberapa negara Eropah yang ditaklukkan.
Yaitu 8 di Narwegia, 2 di Austria, satu di Polandia, satu di Belgia, satu di Nederland, satu di Perancis, dan 12 di Jerman sendiri.
Serba menyenangkan
Lebensborn berupa sekelompok villa-villa mewah yang terlindung di hutan, dijaga oleh SS dan dilengkapi dengan tempat melahirkan yang diperlengkapi dengan alat-alat bedah yang paling hebat untuk jaman itu, dokter, ahli kebidanan dan pengasuh-pengasuh anaik.