Find Us On Social Media :

Sama-sama Disebut Diktator Paling Kejam, Kim Jong-Un Pernah Lempar Jenderalnya ke Tangki Piranha, Maka Pria Ini Cungkil Mata dan Kebiri Para Tahanan

By Mentari DP, Rabu, 3 Maret 2021 | 09:00 WIB

Augusto Pinochet dan Kim Jong-Un.

 

Pinochet lahir dari keluarga yang amat membenci segala bentuk ideologi kiri macam Komunis Sosialis.

Ketika beranjak dewasa ia masuk kemiliteran Chile dan karirnya menanjak dengan cepat.

Karir militer cemerlangnya ini lantas dimanfaatkan oleh Amerika Serikat (AS) yang ingin menggulingkan pemerintahan Komunis Chile pimpinan Presiden Salvador Allende.

AS melalui CIA lantas membuat operasi kudeta Salvador Allende dengan menyuplai berbagai macam kebutuhan militer bagi Pinochet.

Pinochet lantas membentuk sebuah grup pasukan khusus yang dijuluki Caravan of Death.

Tugas dari pasukan ini layaknya Tjakrabirawa G30S/PKI, yakni membunuhi semua lawan politik Pinochet dan sebagai inti kekuatan kudeta terhadap Presiden Salvador Allende yang baru saja mengangkatnya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat Chile.

11 September 1973, Pinochet memerintahkan pasukan kematiannya ini beraksi.

Pemerintahan Allende tumbang, tercatat Caravan of Death menewaskan total 97 lawan politik Pinochet termasuk menghabisi Salvador Allende.

Dengan dukungan AS dibelakangnya, Junta Militer Chile lantas mengangkat Pinochet sebagai pemimpin baru alias diktator.

Setelah naik ke tampuk kekuasaan, Pinochet menyiksa kaum kiri, sosialis, dan kritikus politik, yang mengakibatkan eksekusi terhadap sekitar 1200 hingga 3200 orang, menahan setidaknya 80.000 orang dan menyiksa puluhan ribu orang lainnya.

Salah satu anak buah Pinochet yang melaksanakan misi kudeta yakni Jenderal Joaquin Lagos menjelaskan bagaimana kekejaman diktator itu terhadap rakyatnya.

"Saya malu melihat mereka. Mereka hancur berkeping-keping."

Baca Juga: Sering Keliru, Ini Bedanya Penyakit Refluks Gastroesofagus dengan Maag