Sadar Tumpukan Medali Emas yang Diraihnya Kini Tak Bisa Lagi Mengisi Perut Keluarganya yang Kelaparan, Atlet Panahan Ini Pasrah Jual Gorengan Kala Pandemi Covid-19, 'Semua Adik Saya Berhenti Sekolah'

Ade S

Penulis

Kilau Medali Emas yang Diraihnya Kian Tertutup Awan Pandemi Covid-19, Atlet Panahan Ini Pasrah Jual Gorengan, 'Semua Adik Saya Berhenti Sekolah'

Intisari-Online.com -Seorang atlet panahan yang pernah mengukir segudang prestasi kini terpaksa berjualan gorengan karena hantaman pandemi Covid-19.

Kilau medali emas yang pernah diraihnya kini seolah kian tertutup oleh awan kelabu bernama pandemi Covid-19.

Meski pada dasarnya para artis berprestasi memang sering kali tidak memiliki masa depan yang baik.

Namun, apa yang terjadi pada atlet panahan ini seolah mempercepat 'kutukan' tersebut menjadi kenyataan dalam waktu yang terlalu dini.

Baca Juga: ‘Dunia Harus Belajar Hidup dengan Covid-19’, Bukan Lagi Pandemi, WHO Simpulkan Virus Corona Bisa Jadi Endemik

Tak ayal, kisah atlet panahan yang berasal dari India ini dengan cepat menjadi perbincangan di berbagai penjuru negeri tersebut.

Virus corona yang menyerang dan membuat "Negeri Bollywood" menerapkan lockdown pada 2020 berdampak pada kehidupan jutaan orang.

Tak terkecuali Mamta Tuddu, peraih medali emas untuk panahan di level junior dan sub-junior pada 2010 sampai 2014.

Meski sangat bertalenta, Mamta dilaporkan harus menjual bahan makanan dan gorengan di desanya di Damodarpur, Dhanbad.

Baca Juga: Kemenkominfo Luncurkan Prangko Khusus, Tandai Kesiapan Perangi Covid-19

Mamta, sulung dari tujuh bersaudara, menjalani pelatihan memanah di pusat keunggulan di Ranchi sejak 2018.

Namun, si atlet panahan harus kembali ke kampung halamannya buntut lockdown yang diterapkan di India demi menangkap virus corona.

Meski akademi tempatnya berlatih dibuka lagi, dia mengaku tidak bisa kembali karena terimpit kondisi ekonomi.

Baca Juga: ‘Tunjukkan Penyebaran Pandemi yang Tidak Terkendali’ Namun Niat PM Israel Kirimkan Kelebihan Vaksin Covid-19 ke Negara Sekutu Malahan Ditangguhkan

"Semua adik saya berhenti sekolah di tengah jalan karena masa pensiun ayah saya baru akan dimulai," kata dia kepada The Telegraph.

Karena itu untuk mencukupi kebutuhan, mereka membuka toko kelontong dan menjual makanan seperti gram, pakora, maupun beras.

Mamta mengeklaim, kondisinya sekarang disebabkan oleh lambannya pemerintah setempat dalam menegakkan aturan.

Baca Juga: Hanya Beberapa Bulan Saja Langsung Bisa Kendalikan Covid-19, WHO Bocorkan Trik Rahasia China Hentikan Pandemi Covid-19

Dia mengaku hingga saat ini, dia harus membayar uang sekolahnya. Dia pun membutuhkan bantuan pemerintah untuk bertahan.

Setelah berita tentangnya menyebar, mantan pelatih Mamta, Md Shamshad mengungkapkan kesedihan dan terluka karena anak asuhnya terpaksa berjualan.

Dilansir India.com Selasa (2/2/2021), Sekretaris Aosiasi Panahan Distrik Dhanbad Jubair Alam juga merespons.

Dia menyatakan akan segera mengunjungi Mamta, dan mencoba memberikan bantuan sebisanya supaya situasi bertambah baik.

Semoga bantuan tersebut bisa dengan cepat diterima. (Ardi Priyatno Utomo)

Baca Juga: Orang Paling Kaya di Bumi Elon Musk Ternyata Juga Meneliti Covid-19, Malah Temukan Fakta Mengejutkan Tentang Penyakit Ini, Bisa Diatasi Tanpa Gunakan Vaksin

Artikel Terkait