Hal ini sama seperti dengan tujuan asli dibangunnya jet tempur F-35, sebelum anggarannya membengkak dan terjadi penundaan terus-terusan sampai akhirnya seperti saat ini.
Sementara itu, FCAS dikembangkan sebagai proyek ambisius dan kompleks serta "mewah" yang lebih cocok dengan proyek premium Lockheed Martin F-22.
Dibeberkan pertama kali di Pameran Udara Farnborough, jet tempur Fighter adalah bagian inti dari Strategi Pertarungan Udara baru London: program modernisasi militer yang ditujukan menciptakan jaringan kekuatan udara generasi baru yang dapat dioperasikan dengan mudah.
Jet tempur Tempest digadang-gadang sebagai senjata modular murah, mampu disesuaikan dengan baik sesuai kebutuhan berbagai misi dan skenario perang.
Di antara fitur ambisiusnya adalah sistem kokpit yang bisa dipakai dari BAE, terbilang cukup unik, menggantikan input analog dan digital dengan teknologi tampilan augmented reality (AR) dan berbagai fungsi yang didukung kecerdasan buatan.
Namun meskipun fokus Tempest terletak pada perkembangan yang disesuaikan agar harganya murah, masih tetap ada ancaman melonjaknya anggaran.
Inggris masih satu-satunya mitra yang setingkat dalam program F-35, dengan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Inggris bertujuan untuk mendapatkan F-35Bs yang bisa lakukan takeoff/landing vertikal pendek.