Penulis
Intisari-Online.com - Belakangansanter dikabarkan isu perselingkuhandua personel Sabyan Gambus.
Mereka adalahsang vokalisNissa Sabyan dengan keyboardis Ayus Sabyan.
Isuperselingkuhan itu pertama kali muncul dari sebuahunggahan kerabat dekat istri Ayus, Ririe Fairus, di TikTok.
Baca Juga: Aman dan Mudah, Begini Cara Menghilangkan Kutil di Leher Secara Alami
Lalu isuperselingkuhan tersebut diperkuat dengan fakta Ayus Sabyan digugat cerai oleh istrinya di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Utara.
Bahkan keadaan makin heboh ketikaadik kandung Ayus, Fadhila Nova, membenarkan isuperselingkuhan kakaknya dengan Nissa.
Hingga kini, Nissa belum memberikan komentarnya.
Sementara Ayus mengunggah permintaan maaf di akun media sosialnya.
Bicara soal perselingkuhan, ada kalimat lama yang berkata"Pria yang pernah berselingkuh, akan berselingkuh lagi di lain waktu."
Benarkah hal itu?
Dibuktikan oleh penelitian
Banyak yang menganggap seseorang hanya berselingkuh akan kembali selingkuh di lain waktu.
Dengan kata lain, sekali menjadi tukang selingkuh, maka selamanya akan menjadi tukang selingkuh.
Anggapan ini kerap dianggap hanyalah sebuah asumsi yang tanpa pernah ada bukti.
Meski sebenarnya muncul pertanyaan umum, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa si dia yang sudah berjanji tidak akan pernah selingkuh lagi tetap mengulang perbuatannya?
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalamNature Neuroscience,hal ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti diUniversity Collegememinta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui.
Penulis studi tersebut dan peneliti dariPrinceton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.