China juga telah meningkatkan investasi mereka di Balkan dan berjanji menyuplai vaksin Covid-19 untuk negara-negara Eropa non-Uni Eropa.
Dari 53 perjanjian komersial dan pinjaman yang diumumkan selama pertemuan 17+1 terakhir, 25 perjanjian itu meluncur ke 5 negara: Serbia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Albania dan Macedonia Utara.
Namun keraguan masih ada dalam jangka waktu panjang.
"Saat dunia berusaha lepas dari dampak pandemi dan perluasan Uni Eropa tidak berlanjut di wilayah ini, negara-negara lokal khawatir dengan tantangan jangka pendek dan jangka menengah serta perkembangan infrastruktur," ujar Vuksanovic.
"Pertanyaan jangka panjang tetap ada apakah Balkan akan tumbuh lebih jauh dari Uni Eropa, sebagaimana standar China berbeda dari standar Eropa."
Sepuluh tahun setelah dibentuknya inisiatif 17+1, banyak negara Eropa tidak puas dengan hasilnya, menyebut defisit perdagangan yang terus tumbuh dengan China, kegagalan menciptakan lapangan pekerjaan dan lambatnya Beijing membuka pasar mereka ke ekspor pertanian.
"Untuk waktu lama, China dilihat sebagai investor potensial menarik yang membawa hal baru ke ekonomi Eropa Tengah dan Timur," ujar Sebok.
"Namun pada beberapa kasus, hasil yang sebenarnya dari investasi China telah gagal dan jauh dari yang diharapkan.