Find Us On Social Media :

Keterlaluan, Malaysia Diam-diam Bikin Kesepakatan dengan Militer Malaysia untuk Lakukan Hal Ini, AS dan PBB Sampai Khawatir

By Tatik Ariyani, Minggu, 21 Februari 2021 | 08:22 WIB

Jenderal Min Aung Hlaing, menjadi pemimpin tertinggi yang melakukan kudeta di Myanmar.

Intisari-Online.com - Hingga saat ini, demo menentang kudeta militer di Myanmar masih terus berlangsung dan kondisinya makin mencekam.

Dalam demo terbaru pada Sabtu (20/2/2021), 6 orang demonstran ditembak dengan peluru tajam dan 5 lainnya ditembak peluru karet oleh polisi dan tentara Myanmar.

Bahkan, ratusan polisi dan tentara juga berjaga di galangan kapal Yadanarbon di Mandalay, Sungai Irrawaddy.

Kehadiran mereka memicu kekhawatiran warga sekitar, yang curiga akan ditangkap karena ikut gerakan anti-kudeta.

Baca Juga: Militer Myanmar Mulai Gunakan Kekerasan, Satu Pengunjuk Rasa Tewas Tertembak, Saudaranya Ungkap Hal Ini

Para pengunjuk rasa pun mulai meneriaki polisi agar pergi, dengan memukul panci dan wajan sebagai bentuk protes.

Namun, polisi kemudian menembaki mereka dengan peluru tajam, peluru karet, dan bola ketapel.

Selain nasib masyarakat dan pengunjuk rasa, nasib para pengungsi Myanmar di negara lain juga dikhawatirkan.

Baca Juga: Bukan China, Nyatanya Indonesialah yang Jadi Tumpuan Hentikan Kudeta Militer di Myanmar, Dianggap Paling Pengalaman dalam Hal Ini