Saksikan Kenyataan di Desa 'Pemborong' Mobil, Presdir Pertamina Rosneft Justru Sedih dan Prihatin, 'Saya yang Salah Karena Tidak Mengawal dan Mendampingi Mereka'

Tatik Ariyani

Penulis

Warga beramai-ramai membeli mobil - Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya

Intisari-Online.com -Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendadak kaya raya dan menjadi miliarder gara-gara pembebasan lahan proyek kilang minyak.

Proyek itu awalnya ditolak oleh warga pada tahun 2019.

Namun setelah menemui kecocokan, warga desa itu kini bisa memborong ratusan mobil dalam waktu hampir bersamaan.

Menyusul diterimanya uang pembayaran tanah, warga satu desa di menjadi beramai-ramai membeli mobil secara bersamaan.

Baca Juga: Warga Timor Leste Pasti Keki Lihat Desa Pemborong Mobil di Indonesia, di Negaranya Kilang Minyak Malah Jadi Jebakan Mimpi yang Tak Kunjung Jadi Nyata

Tak tanggung-tanggung, terhitung ada 176 mobil yang dibeli.

Bahkan ada satu orang yang membeli dua hingga tiga mobil.

Kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban itu merupakan proyek gabungan antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia.

Perusahaan gabungan itu dinamai PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

Baca Juga: Jangankan Mimpi Beli Mobil, di Era Orde Baru Dapat Ganti Rugi Pun Sudah Syukur, Kalau Menolak Siap-siap Dapat Label Paling Menyeramkan

Kondisi warga yang beramai-ramai memborong mobil rupanya menimbulkan kesedihan dan keprihatinan di hati Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya.

Ia menilai, pembayaran ganti untung tersebut digunakan secara kurang tepat.

Jika warga akhirnya jatuh miskin karena tak mampu mengelola keuangan, Kadek pun merasa ikut bersalah.

"Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah karena tidak mengawal dan mendampingi mereka," ujar dia, melansir Kompas.com.

Langkah selanjutnya, PT Pertamina Rosneft akan melakukan pemetaan kondisi warga desa tersebut dengan menggandeng tim khusus.

Baca Juga: Tak Mau Rugi Besar Didepak dari Program Jet Tempur F-35, Turki Rogoh Kocek Rp10,5 Miliar Sewa Firma Hukum Internasional untuk Bujuk Amerika

"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkap dia.

Perusahan juga akan memberikan pembinaan hingga warga memiliki keterampilan yang baik.

Kemudian, warga khususnya para penggarap lahan, akan diajak bergabung dalam pekerjaan padat karya.

"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelas dia.

Semenjak warga menerima uang pembebasan tanah dengan nilai miliaran, anggota TNI-Polri juga ikut terjun mengamankan wilayah.

Baca Juga: Militer Pakistan Makin Gagah Berkat China: Mampu Hadirkan Al Khalid Si Raja Medan Perang, Seperti Apa Kolaborasi Pakistan-China Ini?

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas di desa tersebut.

"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono.

Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo memastikan, dirinya dan sejumlah personel berpatroli hampir setiap hari.

"Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari standby di desa," tutur dia.

Artikel Terkait