Find Us On Social Media :

Konflik Israel di Gaza Menunjukkan Betapa Sulitnya Perang di Masa Depan, Senjata Pintar Bukanlah Obat Mujarab?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 15 Februari 2021 | 08:33 WIB

Ilustrasi militer Israel

Intisari-Online.com - Apa yang dapat dipelajari militer AS dari operasi militer Israel di Gaza beberapa tahun yang lalu?

Banyak — namun tidak banyak, menurut studi baru oleh RAND Corporation, yang meneliti Operation Cast Lead pada 2009 dan Operation Protective Edge pada 2014.

Dilansir dari National Interest, sebagai permulaan, senjata pintar bukanlah obat mujarab.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berusaha untuk menghancurkan peluncur roket dan terowongan Hamas dengan kekuatan udara saja (mengejutkan mengingat kegagalan pendekatan semacam itu dalam Perang Lebanon 2006).

Baca Juga: Jika dengan Donald Trump Hubungannya Lebih dari Persekutuan, Ini Nasib Netanyahu dan Israel Sehabis Joe Biden Menjabat, Banyak yang Bilang Ia Diabaikan

Karena keberhasilan terlihat jauh, berarti pasukan darat harus dikirim untuk membantu.

Kegagalan kekuatan udara berarti kebangkitan artileri.

IDF hampir tidak menggunakan artileri pada tahun 2009.

Tetapi menggunakan banyak senjata besar pada tahun 2014.

Baca Juga: Canggihnya Konsep Perang Baru Israel yang 'Mengoptimalisasi Kinerja Manusia' dengan Memahami Cara Kerja Otak Lewat Neuroplastisitas, Seperti Apa?