Find Us On Social Media :

Kekuatan Militer Indonesia di Peringkat Atas, Negara Mana Pemilik Militer Paling Lemah di Asia?

By Khaerunisa, Sabtu, 13 Februari 2021 | 17:17 WIB

ilustrasi militer paling lemah di Asia

 

Intisari-Online.com - Sementara Indonesia di peringkat atas, negara mana saja pemilik militer paling lemah di Asia?

Menurut statistik Global Firepower terbaru tahun 2021, kekuatan militer Indonesia kembali menempati peringkat atas di antara negara-negara Asia.

Dalam daftar kekuatan militer Asia yang juga memasukan Rusia di dalamnya tersebut, Indonesia ada di peringkat ke-9 dengan power index 0.2684 (0.0000 dianggap 'sempurna').

Di atas Indonesia berurutan adalah Rusia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, Turki, dan Iran.

Baca Juga: Peringkat Taiwan Naik, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan Taiwan Terbaru

Sementara itu, persis di bawah Indonesia melengkapi 10 besar militer terkuat Asia adalah Arab Saudi.

Di tingkat global, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-16.

Kini, Indonesia tercatat memiliki 400.000 personel militer aktif, dan 400.000 personel cadangan. Dan di antara tiga sektor kekuatan militernya, kekuatan laut Indonesia tampak paling mencolok dengan masuk 10 besar di dunia mencatatkan 282 total aset.

Jika kekuatan militer Indonesia menempati peringkat atas, berikut ini 5 negara yang dianggap memiliki militer paling lemah di Asia, melansir Global Firepower 2021:

Baca Juga: AS Kembang Rudal Hipersonik untuk Bersaing, Tapi Rudal Milik China dan Rusia Dinilai Lebih Unggul, Ini Sebabnya

1. Bhutan

Kekuatan militr Bhutan adalah yang paling lemah di Asia, dan juga paling lemah di dunia.

Bhutan masih berada di dasar peringkat kekuatan militer dunia, menempati peringkat ke 138 dari 138 negara.

Bahkan, Power Index negara ini semakin menjauhi nilai sempurnya.

Sebelumnya, Bhutan memiliki Power Index 10,1681 (0,0000 dianggap 'sempurna'), namun kini tercatat ia memiliki power Index 21.3233.

Personel militer negara yang terhimpit konflik India dan China ini tercatat tidak bertambah, yaitu sebanyak 7.000, tanpa personel cadangan. Begitu pula persenjataannya di berbagai sektor.

Bhutan hanya memiliki 2 helikopter, 25 kendaraan lapis baja, dna tidak memiliki aset di sektor laut.

Bahkan, dalam hal keuangan, tercatat anggaran pertahanan Bhutan menurun, kini hanya $ 19.1 Juta.

Baca Juga: Iwakura Mission, Saat Sebuah Proyek Studi Banding Benar-benar Bisa Mengubah Wajah Jepang Selamanya, Bukan Sekadar Tamasya

2. Nepal

Kekuatan militer negara di Asia Selatan ini menempati peringkat ke-2 terbawah di Asia dengan power index 3.4701.

Personel militer yang dimiliki Nepal hanya 95.000 saja, tanpa cadangan. Sementara paramiliternya sebanyak 15.000.

Di sektor udara, Nepal juga hanya tercatat memiliki 9 helikopter dan 5 pesawat transport.

Kemudian di sektor darat, hanya memiliki 214 kendaraan lapis baja dan 14 artileri derek. Dan di sektor naval, Global Firepower tidak mencatatkan satu pun peralatan tempur dimiliki oleh negara yang terkurung daratan ini.

Untuk keuangan, negara ini diperkirakan mengalokasikan anggaran pertahanan sebesar 200 juta dolar AS.

Baca Juga: Ceplukan, Buah Penyelamat Prajurit Romawi yang Dulu Dicampakan Tapi Kini Malah Jadi Buruan, Ini Cara Mengolahnya

3. Laos

Laos masih menjadi salah satu militer paling lemah di Asia. Namun, secara global, negara ini mengalami peningkatan peringkat yang cukup signifikan yaitu dari peringkat ke-131 menjadi peringkat ke-118 dari 139 negara di dunia.

Sebelumnya, Laos termasuk salah satu negara dalam daftar 10 militer paling lemah di dunia.

Kini, Global Firepower melaporkan bahwa Laos memiliki perbandingan tren tahunan naik, dengan power index menunjukkan peningkatan dari 3.4433 menjadi 3.3003.

Negara Asia Tenggara ini hanya memiliki 30.000 personel militer aktif, kurang dari sepersepuluh milik Indonesia.

Tanpa personel militer cadangan, namun Laos memiliki 100.000 paramiliter.

Di sektor udara, negara sosialis ini memiliki 27 helikopter, 2 pesawat transport, dan 4 pesawat latihan.

Kemudian di darat, militer Laos dibekali 250 kendaraan lapis baja, 160 tank, 34 artileri self-propelled, 87 artileri derek, dan 64 proyektor roket.

Sementara di sektor laut, satu-satunya negara Asia Tenggara yang terkurung daratan ini memiliki 34 kapal patroli.

Laos diperkirakan memiliki sebesar 18 juta dolar AS untuk anggaran pertahanannya tahun ini.

Baca Juga: Tak Hanya Kerahkan Kapal Induknya Sambangi China, Inggris Memang Sudah Jengkel dengan Ambisi Gila Negeri Panda, Umumkan Jadi Musuh dan Bongkar Rahasia Ini 

4. Lebanon

Negara yang mengalami krisis berkepanjangan, dan tahun lalu menghebohkan dunia dengan ledakan tragis yang terjadi di ibukotanya ini menempati posisi ke-4 terbawah kekuatan militer Asia.

Power index Lebanon adalah 3.0014. Dan tingkat global, dengan power index tersebut, kekuatan militernya menempati peringkat ke-116 dari 139 negara.

Di sektor udara, negara di Timur Tengah ini memiliki 49 helikopter dan 9 pesawat serangan khusus.

Sedangkan di sektor darat, ia dilaporkan memiliki 1.890 kendaraan lapis baja, 361 tank, 12 artileri self-propelled, 374 artileri derek, dan 30 proyektor roket.

Kemudian di laut, negara ini memiliki 12 kapal patroli saja.

Untuk keuangan, Lebanon mengalokasikan jumlah yang cukup besar untuk anggaran pertahanannya dibandingkan negara-negara sebelumnya dalam daftar ini, yaitu sebesar 2,3 miliar dolar AS.

Baca Juga: Anastas Mikoyan, Cegah Kiamat di Bumi Amerika Serikat, Atasi Kelaparan di Uni Soviet, Punya Julukan Mirip Soeharto

5. Bahrain

Kekuatan militer terbawah ke-5 di Asia ditempati Bahrain, dengan power index 2.5132.

Di antara 5 militer paling lemah di Asia, Bahrain satu-satunya yang dilaporkan memiliki perbandingan tren tahunan menurun. Bhutan, Nepal, dan Lebanon perbandingan tren tahunannya dilaporkan netral.

Negara ini memiliki 8.200 personel militer aktif, ditambah dengan 11.250 paramiliter.

Di sektor udara, dilaporkan Bahrain memiliki 17 pesawat tempur, 3 pesawat transport, 53 helikopter, 22 helikopter serang, dan 37 pesawat latihan.

Kemudian di sektor darat, negara ini memiliki 845 kendaraan lapis baja, 180 tank, 58 artileri self-propelled, 26 artileri derek, dan 20 proyektor roket.

Sementara di laut, memiliki 1 fregat, 2 korvet, dan 36 kapal patroli.

Anggaran pertahanan negara ini diperkirakan sebesar 1,4 miliar dolar AS.

Itulah 5 negara pemilik militer paling lemah di Asia.

Baca Juga: Beginilah Kerasnya Latihan Pasukan Khusus Wanita China, Mampu Operasikan Tank hingga Terbangkan Jet Tempur

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari