Find Us On Social Media :

Cara Licik Militer Myanmar untuk Dapat Dukungan, Bebaskan Lebih dari 23.000 Tahanan dan Minta Orang-orang untuk 'Bergandengan Tangan' dengan Militer

By Tatik Ariyani, Jumat, 12 Februari 2021 | 19:25 WIB

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

Intisari-Online.com - Setelah kudeta militer di Myanmar, unjuk rasa untuk menentang kudeta tersebut terus berlangsung.

Video yang diunggah di Facebook menunjukkan, pada hari Jumat, setidaknya enam tembakan dilepaskan ketika polisi berusaha membubarkan protes terhadap militer di kota Mawlamyine.

Sementara itu, pasukan keamanan melakukan serangkaian penangkapan lainnya dalam semalam.

Mereka yang ditahan termasuk setidaknya satu dokter yang ikut serta dalam kampanye pembangkangan sipil yang terus meningkat.

Baca Juga: Tidak Ada yang Sudi Mendukung Junta Militer Myanmar, Bahkan Polisinya Pun Mendukung dan Lindungi Demonstran Penentang Kudeta, Begini Ceritanya

Para pengunjuk rasa pada hari Jumat mendesak Washington untuk memperketat sanksi yang dikenakan pada jenderal yang berkuasa di Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing untuk memaksa militer membebaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah.

Sanksi AS menargetkan 10 pejabat dan mantan militer yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta, termasuk Min Aung Hlaing.

Mereka juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer.

Di kota terbesar, Yangon, ratusan dokter dengan jas putih dan lainnya berjalan melewati Pagoda emas Shwe Dagon, situs Buddha paling suci di negara itu.

Baca Juga: Seakan Tahu Siapa Dedengkot Kudeta Militer yang Kacaukan Negara Mereka, Pengunjuk Rasa Myanmar Serbu Kedutaan Besar China, Ini yang Disampaikan