Ini berdampak langsung pada pernikahan wanita Latvia, yang lebih banyak hidup sendiri karena kesulitan menemukan pasangan.
Faktanya banyak wanita Latvia memiliki penampilan yang cantiak, tetapi karena perbedaan jenis kelamin yang besar, banyak gadis menurunkan standar mereka untuk mencari suami.
Sampai pada tahun 2007, karena masalah ini sangat berdampak pada kehidupan sosial di Latvia, pemerintah sampai mengeluarkan undang-undang.
Pemerintah Latvia mengeluarkan undang-undang perkawinan baru, yang mengizinkan untuk seorang pria menikahi 10 istri.
Setelah undang-undang itu disahkan, hal itu menimbulkan banyak kontroversi di seluruh dunia.
Banyak orang percaya bahwa Latvia adalah surganya laki-laki, banyak gadis di Latvia yang hidup lajang karena kesulitan mencari pria.
Untuk mengatasi situasi ini, dalam beberapa tahun terakhir, situs kencan berkembang, memudahkan orang untuk mencari jodoh.