Jangan Sampai Ketinggalan! 5 Fenomena Langit di Indonesia Minggu Ini Pasti Manjakan Pandangan Anda

Tatik Ariyani

Penulis

Ilustrasi meteor

Intisari-Online.com - Pada waktu-waktu tertentu, fenomena menarik kerap kali hadir untuk memanjakan indera penglihatan kita.

Contohnya, fenomena minggu ke dua bulan Februari 2021 ini.

Pada waktu itu, banyak sekali fenomena menarik yang terjadi di langit Indonesia.

Bagi Anda pencinta fenomena langit sebaiknya jangan lupa untuk mencatat tanggalnya agar tidak ketinggalan.

Baca Juga: Munculnya Sindrom Yerusalem, Sebuah Gangguan Psikologis Aneh yang Menimpa Wisatawan di Kota Suci, Fenomena Apa Ini?

1. Deklinasi maksimum selatan bulan: 9 Februari 2021

Berdasarkan keterangan resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa deklinasi maksimum selatan Bulan akan terjadi pada hari ini, Selasa (9/2/2021).

Deklinasi maksimum selatan pada Bulan adalah ketika posisi Bulan yang terletak paling selatan terhadap ekuator langit.

Puncak deklinasi ini terjadi pada pukul 22.34 WIB dengan deklinasi maksimum sebesar -25,0 derajat dan memasuki fase sabit akhir beriluminasi 5,4 persen.

Baca Juga: Fenomena Langka! Perhatikan Ketika Gurun Sahara Diselimuti Salju, Suhunya Hingga Minus Tiga Derajat Celcius, Pernahkah Anda Bayangkan?

Sebagai informasi, ketika deklinasi maksimum selatan ini terjadi maka Bulan terletak di konstelasi Sagitarius.

2. Tripel konjungsi Jupiter-Venus-Saturnus: 9-12 Februari 2021

Fenomena tripel konjungsi atau kesejajaran antara Planet Jupiter- Venus- Saturnus akan berlangsung sejak tanggal 9 hingga 12 Februari 2021.

Anda yang berminat untuk mengamatinya, dapat melihanya ketika pertengahan fajar bahari, yaitu 30 menit sebelum terbit Matahari dari arah timur-tenggara dengan ketinggian, kecerlangan, dan sudut bervariasi.

Sementara, puncak dari konjungsi Jupiter-Venus-Saturnus ini akan terjadi pada tanggal 11 Februari 2020, tepatnya pada pukul 21.42 WIB dengan sudut pisah 0,43 derajat.

Dijelaskan Astronom Amatir Indonesia marufin Sudibyo, cara mengetahui tripel konjungsi ini adalah ketiga planet akan nampak membentuk sebuah segitiga dengan lebar bidang pandang kurang dari 10 derajat, sehingga bisa diabadikan dengan kamera.

Baca Juga: Kisah Pembunuhan Sadis Junko Furuta, Gadis Cantik yang Diculik 44 Hari, Disiksa, Dirudapaksa hingga Dibunuh Secara Kejam

3. Kuartet Konjungsi Bulan-Jupiter-Venus-Saturnus: 11 Februari 2021

Bersamaan dengan tripel konjungsi Jupiter-Venus-Saturnus, ternyata Bulan juga akan turut menghampiri ketiga planet ini, sehingga membentuk konfigurasi kuartet konjungsi Bulan-Jupiter-Venus-Saturnus.

"Fenomena ini dapat disaksikan ketika pertengahan fajar bahari (30 menit sebelum terbit matahari) dari arah timur-tenggara," tulis Lapan.

Namun, kuartet konjungsi ini akan terjadi pada 11 Februari 2021, dengan kecerlangan masing-masing planet yang berbeda yaitu Venus (-3,88), Jupiter (-1,95), Saturnus (+0,65) dan Bulan (-4,36).

4. Fase Bulan baru: 12 Februari 2021

Setelah Bulan mendekati tripel konjungsi Jupiter-Saturnus-Venus yang membentuk kuartet konjungsi, pada esok harinya yaitu 12 Februari 2021, fase bulan baru akan terjadi.

Fase bulan baru akan terjadi mulai pukul 02.03 WIB dengan jarak 385.520 kilometer dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Capricorn.

Baca Juga: Lalui Proses Panjang Sampai Diizinkan Selidiki Asal Usul Virus Corona, Tim WHO Mengatakan Sumber Covid-19 Tetap Tidak Teridentifikasi

"Bulan dapat diamati dengan alat bantu maupun mata telanjang," kata Lapan.

Ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari, bervariasi antara 6,6 derajat hingga 8,9 derajat dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 7,6 derajat hingga 8,8 derajat.

5. Kuartet konjungsi Merkurius-Venus-Jupiter-Saturnus: 13-18 Februari 2021

Kuartet konjungsi selanjutnya juga terjadi yaitu anatra Planet Merkurius-Venus-Jupiter-Saturnus pada 13-18 Februari 2021 mendatang.

Adapun, puncak konjungsi atau kesejajaran di antara Planet Merkurius dan Jupiter terjadi pada tanggal 15 Februari, yaitu pada pukul 21.34 WIB dengan sudut pisah 3,85 derajat.

JikaAnda yang ingin mengamati fenomena langit ini, bisa coba memerhatikannya ketika pertengahan fajar bahari atau 30 menit sebelum terbit Matahari dari arah timur-tenggara.

Artikel Terkait