Find Us On Social Media :

Setahun Berlalu Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Berakhir, Pandemi di Masa Lalu Ini Mungkin Bisa Jadi Gambaran Kapan Covid-19 Berakhir

By Afif Khoirul M, Kamis, 4 Februari 2021 | 18:15 WIB

Lonjakan Covid-19 di China dinilai tidak transparan.

Pandemi Tanpa Vaksin

Bagaimana dengan pandemi flu di tahun 1918?

Pandemi ini banyak dibandingkan dengan Covid-19 dan bagaimana bisa berakhir tanpa adanya vaksin.

Menurut Dr Short, yang membedakannya adalah kekebalan massal.

Tanpa adanya vaksin diperlukan waktu lebih lama untuk pandemi flu tersebut hilang dibandingkan dengan pandemi flu babi di tahun 2009.

"Di tahun 1918, tidak ada vaksin. Virus itu berkembang tanpa kendali dan pandemi itu masih terjadi di beberapa tempat sampai tahun 1921," katanya.

"Yang terjadi adalah munculnya kekebalan massal yang akhirnya membuat virus itu jadi flu biasa."

"Virus tahun 1918 tetap menjadi flu biasa sampai tahun 1958, yang kemudian digantikan oleh jenis H2N2, pandemi flu Asia."

Namun puluhan juta manusia di seluruh dunia meninggal sebelum terbentuknya kekebalan massal.

Kapan dan bagaimana pandemi Covid-19 ini berakhir?

Para ilmuwan di seluruh penjuru dunia kini sedang berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk mengatasi Covid-19.Namun menurut Dr Short, bila nantinya vaksin Covid-19 tersedia tidaklah dengan serta merta berarti pandemi langsung akan berakhir.

"Tidak akan ada misalnya kita mengatakan di tanggal tertentu, virus ini tidak akan menjadi masalah lagi," kata Dr Short.

"Yang akan terjadi adalah kalau ada vaksin, jumlah kasus akan berkurang. Selain itu pengobatan akan meningkat dan tingkat kematian menurun."

"Jadi kemudian perlahan menghilang, tidak tiba-tiba terjadi."

Dengan adanya vaksin tidaklah berarti virus ini akan menghilang, bahkan setelah masa pandemi dilalui.

"Menghilangkan virus dari dunia ini sangatlah sulit. Kita baru pertama kali berhasil melakukannya terhadap cacar air," kata Dr Short.

"Untuk melakukannya, kita perlu strategi global. Selain itu juga vaksin itu haruslah bisa 100 persen melindungi kita terkena virus dan juga melihat kemungkinan mutasi virus tersebut termasuk di binatang. Ini bukan hal yang mudah." kata Dr Short dari University of Queensland.

Source: Kompas.com