Find Us On Social Media :

China Dijamin Tak Akan Bisa Kalahkan Amerika di Laut China Selatan, Ternyata Joe Biden Punya Trik Jitu untuk Melawannya, Manfaatkan Negara-negara Asia Tenggara Ini 

By Mentari DP, Sabtu, 30 Januari 2021 | 15:30 WIB

Konflik Laut China Selatan.

Intisari-Online.com - Konflik Laut China Selatan menjadi salah satu poin dalam upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Sebab, konflik ini sudah terjadi hampir satu tahun lamanya.

Beberapa negara pun terlibat konflik. Seperti negara-negara Asia Tenggara.

Nah, melihat hal ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan jawabannya.

Baca Juga: Lagi, Kebijakan Nyeleneh Donald Trump Dipatahkan, Palestina Memuji Setinggi Langit Cara Joe Biden Mendekat, Percaya Bisa Ubah Situasi Perang di Timur Tengah

Dilansir dari newssetup.kontan.co.id pada hari Rabu (28/1/2021) mengatakan kepada rekan-rekannya di Indo-Pasifik bahwa AS menolak klaim maritim Beijing yang berlebihan di Laut China Selatan.

Dia juga menyoroti mekanisme multilateral yang berkembang seperti "Quad" dalam menangani tantangan global.

Melansir Kyodo News, menurut Departemen Luar Negeri AS, Blinken dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin bersekutu.

Baca Juga: Beberapa Kali Nyaris Dihantam Rudal Musuh, Justru Putra Mahkota Arab Saudi Punya Rencana Ambisius untuk Kota Riyadh, Terkuak Karena Hal Ini

Keduanya menegaskan selama pembicaraan telepon bahwa aliansi bilateral yang kuat sangat penting bagi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di tengah meningkatnya penguasaan China di kawasan itu.

Di Laut China Selatan yang disengketakan, Menteri Luar Negeri AS yang baru menjabat itu mengatakan, Amerika Serikat menolak klaim China di perairan tersebut.

Ini karena mereka melebihi zona maritim di bawah hukum internasional.

Sebelumnya, ketegangan meningkat atas masalah Laut China Selatan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengecam klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar perairan yang disengketakan dan itu sepenuhnya melanggar hukum.

 

Dilaporkan beberapa negara tak terima atas klaim itu.

Sebab Beijing memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan beberapa negara.

Seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan di Laut China Selatan, yang diyakini kaya akan cadangan minyak dan gas.

"Menteri Luar Negeri Blinken berjanji untuk mendukung negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan RRT," kata departemen itu dalam siaran pers yang dikutip Kyodo News.

Baca Juga: Tergantung Penyebabnya, Ini Obat Penurun Panas Dewasa yang Tepat

Dalam panggilan telepon terpisah dengan mitranya dari Australia Marise Payne, Blinken dan Payne menyatakan komitmen mereka untuk bekerja sama meningkatkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik antara negara-negara yang berpikiran sama.

Blinken menekankan pentingnya kerja sama melalui organisasi multilateral dan mekanisme seperti Quad, pengelompokan yang juga melibatkan Jepang dan India, untuk mengatasi tantangan seperti pandemi virus corona dan perubahan iklim, katanya.

Menurut departemen itu, Blinken juga mengadakan panggilan telepon dengan mitranya dari Inggris, Prancis, dan Jerman, di mana perubahan iklim dan China termasuk di antara topik yang dibahas.

(kontan.co.id)

Baca Juga: Dengan Cara Ini, Raden Wijaya Berhasil Menaklukan Kubilai Khan dari Mongol, Pasukan yang Paling Ditakuti Dunia