Find Us On Social Media :

Nyai Roro Kidul, Kisah Sakral Rakyat Jelata yang Melebihi Kisah Babad Tanah Jawi, Bahkan Kebesaran Kerajaan Mataram Sendiri

By Ade S, Rabu, 27 Januari 2021 | 18:21 WIB

Ilustrasi Nyi Roro Kidul, ratu penguasa Pantai Selatan Jawa

Ambil contoh, Sri Paku Buwono XII dari Keraton Solo di penghujung tahun 1985 melakukan labuhan guna keselamatan rakyat dan keraton setelah mengalami musibah kebakaran.

Untuk menciptakan keserasian hubungan dengan Ratu Laut Selatan, Kasunanan Surakarta membangun panggung Sanggabuwana sebagai tempat pertemuan mereka berdua.

Sedangkan Kasultanan Yogyakarta memilik sumur gemuling, terowongan bawah tanah di Tamansari Keraton Yogyakarta yang konon tembus sampai laut selatan sebagai tempat hubungan mistis antara Sunan dengan Kanjeng Ratu Kidul.

Baca Juga: Seperti Apa Sebenarnya Sosok Nyai Roro Kidul dalam Babad Tanah Jawi yang Melegenda?

Tapi hubungan cinta antara raja dan ratu ini oleh sejarawan Prof. Dr. Edi Sedyawati diartikan sebagai hubungan yang bersifat adikodrati bukan hubungan seksual duniawi.

"Karena itu," tulis Edi dalam Prisma no. 7, Juli 1991, "hubungan mereka tak pernah membuahkan anak."

Menyinggung hubungan seksual, sejarawan IKIP Sanata Dharma Yogya, Suhardjo Hatmosuprobo, menyatakan hubungan suami-istri Raja Jawa dan Ratu Kidul itu hanya berlaku sebelum Perjanjian Gianti 1755.

Sesudah Mataram pecah terbagi dua, masing-masing raja Yogya dan Surakarta sama-sama menganggap Kanjeng Ratu sebagai eyang, bukan istri.

Baca Juga: Misteri Patung Mirip Nyi Roro Kidul di Pantai Bali Akhirnya Terkuak, Pelaku Mengaku Dapat Bisikan