Intisari-Online.com - Kehormatan, kewajiban, dan rasa malu adalah tiga sifat yang berakar kuat dalam budaya Jepang dan telah berlangsung selama berabad-abad.
Bayangkan seorang prajurit samurai kehilangan kehormatannya.
Dia bisa memulihkan kehormatannya hanya dengan bunuh diri, dengan cara yang agak brutal, dengan melakukan hara-kiri.
Tindakan seperti itu dianggap sebagai cara heroik untuk mati, memungkinkan prajurit untuk menghilangkan rasa malu.
Pada budaya Barat, masalah sosial seperti rasa bersalah, dapat diselesaikan melalui proses hukum atau melalui psikoterapi atau tindakan pengakuan kepada seorang pendeta.
Namun, konsep rasa malu adalah inti dari budaya Jepang dan tidak dapat diangkat sampai orang tersebut melakukan apa yang diharapkan komunitas.
Harapan itu sering kali mencakup ukuran drastis dari bunuh diri.
Salah satu contohnya adalah pada kasus Masabumi Hosono, yang aibnya, dalam konteks budaya asalnya, menimpa dirinya pada malam tenggelamnya RMS Titanic.