Penulis
Intisari-Online.com - Jika Anda demam, obat penurun panas mana yang Anda gunakan?
Umumnya, kita akan menggunakanobat penurun panas pilihan dokter.
Namun pernahkah Anda mengonsumsiobat penurun panas alami?
Ya, demam juga bisa diobati menggunakanobat penurun panas alami.
Baca Juga: Demam Tapi Tak Punya Paracetamol? Jangan Panik, Ini 5 Obat Penurun Panas Alami
Bahkan Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
Penasaran bagaimana membuatobat penurun panas alami?
Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa.
Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya.
Ini 3 obat penurun panas alami yang bisa Anda buat di rumah.
1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas.
Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan, rasanya pahit.
Baca Juga: 5 Obat Penurun Panas Alami untuk Orang Dewasa yang Dapat Dicoba
Caranya:
Cuci bersih 10 g umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.
Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.
2. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan).
Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.
Caranya:
Cuci bersih 10 g umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.
Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata.
Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
Baca Juga: Anak Anda Demam? Ini Obat Penurun Panas Anak yang Tepat, Catat!
3. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda.
Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah.
Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain.
Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.
Caranya:
Cuci bersih 10 g rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
(Muflika)
Baca Juga: Sering Salah, Seperti Ini Obat Penurun Panas pada Anak Secara Alami