Find Us On Social Media :

Joe Biden Benar-benar Menepati Janjinya, Sesaat Sah Menjadi Presiden Amerika Dia Akan Pertemukan Keluarga Muslim yang Terpisah Gegara Kebijakan Kontroversial Trump

By Mentari DP, Senin, 18 Januari 2021 | 08:50 WIB

Presidien terpilih Amerika Serikat, Joe Biden.

Intisari-Online.com - Serangkaian perintah eksekutif yang direncanakan oleh Presiden terpilih AS Joe Biden siap dilakukan ketika dia mulai menjabat pada Rabu (20/1/2021) ini.

Dilansir dari bbc.com pada Senin (18/1/2021), persiapan pelantikan Biden juga telah siap.

Semua 50 negara bagian AS berada dalam siaga tinggi untuk kemungkinan kekerasan menjelang upacara pelantikan.

Di mana ada ribuan pasukan Garda Nasional dikerahkan untuk menjaga Washington DC.

Baca Juga: Bukti Pandemi Makin Gawat, Kasus Virus Corona di Indonesia Tembus 900.000 Kasus, Jadi Nomor 19 Terbanyak di Dunia

Perubahan kebijakan apa yang akan diberlakukan Biden?

Beberapa jam setelah Biden menginjakkan kaki di Gedung Putih, dia akan memulai serangkaian tindakan eksekutif yang dirancang untuk menandai istirahat bersih dari pemerintahan pendahulunya, menurut memo yang dilihat oleh media AS.

Di antara poin penting yang direncanakan segera setelah menjabat adalah:

- Kembalinya AS ke perjanjian iklim Paris - pakta global tentang pengurangan emisi karbon

- Mencabut larangan perjalanan kontroversial di sebagian besar negara mayoritas Muslim

Baca Juga: Iran Lanjutkan Bangun Senjata Nuklirnya, Bukan Hanya Amerika yang Panas Dingin, Tapi Prancis Juga Ketar-ketir, PBB Diamuk dan Desak Beri Hukuman Ini ke Iran

- Mengamanatkan penggunaan masker di dalam kota dan saat bepergian antarnegara bagian

- Perluasan pembatasan nasional atas penggusuran dan penyitaan karena pandemi

-  Penyatuan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan AS-Meksiko

Perintah eksekutif hanyalah salah satu bagian dari rencana ambisiusnya selama 10 hari pertamanya menjabat, menurut memo itu.

Presiden terpilih juga diharapkan untuk mengirim tagihan imigrasi baru yang besar ke Kongres.

Serta berfokus pada pengesahan rencana stimulus 1,9 triliun US Dollar untuk membantu ekonomi negara pulih dari virus corona.

Biden juga mengatakan pemerintahannya akan bertujuan untuk memberikan 100 juta serangan Covid-19 dalam 100 hari pertamanya menjabat.

Intinya, Presiden terpilih Biden akan mengambil tindakan yang bertujuan membalikkan kegagalan paling parah dari pemerintahan Trump.

"Setelahnya, Biden akan mulai memajukan negara kita," tulis Kepala Staf Gedung Putih Ron Klain dalam memo itu.

Tantangan apa yang dihadapi Biden?

Joe Biden akan mengambil alih Amerika Serikat (AS) di tengah pandemi Covid-19 dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Kasus kematian harian akibat Covid-19 ada dalam ribuan dan hampir 400.000 telah kehilangan nyawa.

Baca Juga: 5 Tempat yang Hampir Dihilangkan dari Gambar Peta Dunia, Ada Pompeii

 

Di atas virus yang mengamuk, negara itu terhuyung-huyung dari kekerasan politik baru-baru ini.

Tema pelantikan Biden adalah "Amerika Serikat", dengan Sang Presiden Terpilih akan berfokus pada penyembuhan perpecahan politik.

Wakil Presiden Mike Pence diperkirakan akan menghadiri upacara tersebut.

Tetapi Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak akan hadir.

Biden akan dilantik tepat dua minggu setelah kerusuhan di Capitol AS pada6 Januari yang bertujuan untuk menggagalkan kemenangan pemilihannya.

Persiapan pemerintah AS sangat ketat. Sehingga tidak ada lagi tempat bagi pemberontakan Trump.

Apa yang dilakukan Trump?

 

Baca Juga: Bajak Pesawat Lalu Menghilang dengan Cara Terjun dari Pesawat, 50 Tahun Kemudian Keberadaan Pria Ini Terungkap Secara Mengejutkan