Find Us On Social Media :

Hati-hati Bagi Pemilik Kucing, Menurut Penelitian Parasit yang Ditemukan dalam Kotoran Kucing dapat Tingkatkan Risiko Kanker Otak pada Manusia

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 16 Januari 2021 | 15:05 WIB

Ilustrasi kucing

Perkiraan tingkat kelangsungan hidup lima tahun glioblastoma hanya 6% pada orang yang berusia 55 tahun ke atas, dibandingkan dengan populasi umum yang tidak menderita kanker, menurut American Cancer Society.

Faktor risiko glioma termasuk pria, kulit putih non-hispanik, lebih tua dan lebih tinggi.

Untuk menguji pengaruh paparan T. gondii terhadap risiko pengembangan glioma, para peneliti mencari antibodi terhadap T. gondii dalam sampel darah dari orang-orang yang menderita glioma (sampel dikumpulkan beberapa tahun sebelum diagnosis mereka) serta kanker- kelompok kontrol bebas.

Para peneliti menggunakan sampel darah dan data dari partisipan dalam dua studi sebelumnya: Kelompok Nutrisi Studi Pencegahan Kanker-II dari American Cancer Society (CPSII-NC) dan Janus Serum Bank (Janus) dari Badan Pendaftaran Kanker Norwegia.

Peserta dengan glioma lebih mungkin dibandingkan peserta kelompok kontrol untuk memiliki antibodi terhadap T. gondii dalam sampel darah mereka, para peneliti menemukan.

Selain itu, pada peserta dari studi Janus, risiko glioblastoma meningkat dengan tingkat antibodi T. gondii, yang berarti semakin tinggi tingkat antibodi mereka, semakin kuat risikonya, para peneliti menemukan.

Namun, hubungan antara paparan T. gondii dan risiko glioma tidak bermakna secara statistik untuk setiap antibodi individu yang diuji dan setiap subtipe glioma.

Ini adalah studi prospektif pertama,  yaitu, yang meneliti paparan T. gondii sebelum diagnosis kanker,  untuk melaporkan hubungan antara paparan T. gondii dan perkembangan glioma, tulis para penulis.

Baca Juga: Sudah Bayar Rp2,1 Juta Demi Dekati Macan Tutul, Pria Ini Justru Alami Kejadian Nahas, Dianiaya Hewan Itu hingga Telinga Robek