Penulis
Intisari-online.com - Sebuah kasus aneh terjadi di pemakaman Afrika di mana seorang prianekat menodai mayat di hadapan keluarganya.
Tindakannya membuat banyak orang pelayat kaget, karena dia melakukan tindakan yang tidak terduga saat jenazah hendak dimakamkan.
Menurut Daily Star pada Jumat (8/1/20), Pemakaman itupun berubah kacau akibat tindakan pria tersebut.
Pria tersebut mencoba melompat ke gadis yang hendak di makamkan itu, lalu secara tak terduga mencoba berhubungan intim dengan mayatnya.
Tindakannya itu sontak dari acara pemakaman berubah menjadi pertunjungan tidak senonoh.
Menurut keterangan, pelakunya adalah seorang pria bernama Big Sipiliano, pria berusia 49 tahun dari Epworth Zimbabwe.
Dia menghadiri pemakaman seorang wanita bernama Melisa Mazhindu.
Wanita itu meninggal dunia pada 2 Januari lalu, namun tidak dijelaskan penyebab kematiannya.
Namun, yang cukup heboh adalah tindakan Sipiliano yang keranjingan ingin berhubungan badan dengan mayat Melisa.
Sipiliano memasuki kamar tidur tempat jenazah Melisa Mazhindu dibaringkan.
Sementara temannyamembantu Sipiliano memblokir pintu.
Lalu Sipiliano melompat ke atas mayat Melisa dan mulai mendorong ke atas dan ke bawah di depan keluarga almarhum wanita yang terkejut itu.
Sipiliano, yang dikenal secara lokal sebagai "Bigman" dilaporkan memberi tahu ibu Melisa yang berduka, Phillipa.
Bahwa dia ingin tidur dengan putrinya yang berusia 20 tahun untuk waktu yang lama.
Dia memberi tahu para pelayat bahwa dia mencintai Melisa dan merasa sedih karena dia meninggal sebelum mereka melakukan hubungan seksual.
Phillipa Mazhindu mengatakan kepada wartawan, "Dia mengatakan meskipun dia sudah mati, tidak akan ada yang salah dengan dia memenuhi keinginannya."
Dia menjelaskan, "Dia melanjutkan untuk menemukan mayat, yang tergeletak di kamar."
"Tidur di atasnya, dan membuat gerakan naik-turun yang mensimulasikan seks sementara temannya menghalangi kami untuk ikut campur," katanya.
Nyonya Mazhindu, 47, melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia percaya mungkin ada motif magis di balik serangan aneh itu.
Dia berkata, "Bagaimana saya bisa hidup dengan trauma seperti ini?"
"Saya menduga orang-orang ini memiliki niat ritual karena ketika Bigman digeledah oleh tetangga yang datang untuk menyelamatkan saya," katanya.
"Mereka menemukan bangkai tikus, kain merah, dan akar tanaman di sakunya," imbuhnya.
Keluarga Melisa mencoba dengan sia-sia untuk menyeretnya pergi.
Mereka juga memanggil beberapa pelayat lain untuk membantu, hingga akhirnya "Bigman" dan komplotannya dikeluarkan dari pemakaman.
Sipiliano Besar dan komplotannya telah ditahan hingga 8 Februari atas tuduhan penyerangan tidak senonoh dan mencemari mayat, menurut laporan lokal.