Bermodalkan Rakit Bambu, Warga Banjarmasin Nekat Berangkat ke Yogyakarta, 'Dari Sungai Martapura, Hendak ke Laut Lepas', Rupanya Dari Ini Rakit Bambunya

Maymunah Nasution

Penulis

Sosok IR, pria yang gunakan rakit bambu untuk pergi dari Banjarmasin menuju Yogyakarta

Intisari-online.com -Saat ini karena pandemi Covid-19, sulit bagi kita semua untuk bepergian.

Untuk bepergian keluar kota, Anda perlu menunjukkan bebas Covid-19 dengan tunjukkan hasil PCR Test atau Rapid Test Antigen.

Ini semua juga berlaku untuk pengendara mobil pribadi.

Rupanya, kondisi itu cukup menggelisahkan bagi sebagian orang meskipun sudah ditegaskan untuk tetap di rumah masing-masing.

Baca Juga: Lucunya, Ketika Ratu Elizabeth Suruh Semua Orang Pakai ‘Jenggot Palsu’ Setelah Pangeran Philip Bepergian Sendirian

Mengutip Kompas.com, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berinisial IR tetap nekat berangkat ke Yogyakarta.

Menariknya, ia tidak nekat mengambil penerbangan domestik atau menaiki kapal.

Justru ia nekat berangkat ke Yogyakarta menggunakan rakit bambu.

Aksi nekat IR itu kemudian diketahui warga dan melaporkan ke Polair Polresta Banjarmasin.

Baca Juga: Bermodal Sendok Makan, 3 Orang Ini Berhasil Kabur dari Penjara Super Ketat Alcatraz, Ini Nasib Mereka Kini

Menerima laporan dari warga, anggota Polair Polresta Banjarmasin bergerak menggunakan speed boat untuk mencegat IR.

Beberapa lama kemudian, IR ditemukan di Sungai Martapura saat tengah berusaha mengayuh rakit bambunya menuju muara Sungai Martapura untuk ke laut lepas.

"Awalnya dari laporan warga yang menyebutkan ada orang yang hanyut pada sebuah lanting (rakit) bambu di Perairan Sungai Martapura," ujar Kepala Pos Jaga Sat Polair Polresta Banjarmasin, Aipda Ronny kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021).

Menuju Yogyakarta

Baca Juga: Pasar Lok Baintain, Pembeli dan Penjual Mesti Mengikuti Aliran Sungai Martapura

Saat didatangi petugas, IR, kata Ronny nampak pasrah.

Ditanya tujuannya, dengan polos IR menjawab akan berangkat menuju Yogyakarta.

Tak mau ambil risiko, petugas Polair kemudian membawa IR ke Kantor Polair Banjarmasin untuk dimintai keterangan.

Rakit bambu yang digunakan juga ditarik untuk ditambatkan di dermaga Polair Polresta Banjarmasin.

Baca Juga: Kisah ABG Kehabisan Uang, Nekat Jual Diri dengan Tarif Rp600 Ribu, Maraknya Bisnis Prostitusi di Indonesia Ternyata Membuatnya Masuk Urutan ke-12 Dunia

Ronny pun menduga jika IR merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Tak lama setelah dimintai keterangan, polisi memutuskan untuk menghubungi keluarganya.

"Keluarganya datang ke Mako dan kami beri pesan untuk mengawasi IR agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," jelas Ronny.

Rakit bambu ternyata curian

Baca Juga: Bikin Heran Pengendara Motor Ini Angkut Jenazah di Boyolali Pakai Kain Jarit Di Atas Beronjong Dengan Tali Karet, Apa Sebabnya?

Setelah diusut, rakit bambu yang digunakan IR diketahui bukan miliknya ataupun keluarganya.

IR ternyata mencuri rakit tersebut.

"Kita sudah kembalikan lantingnya ke pemiliknya," tambahnya.

Sementara itu Kasat Polair Polresta Banjarmasin, Kompol John Louis Letedara mengatakan, kesigapan anggotanya untuk mencegat aksi nekat IR patut diapresiasi.

Baca Juga: Kisah Jembatan Choluteca, Kokoh Berdiri Meski Dihantam Badai dan Banjir karena Dibangun Ahli Terbaik, Tapi Malah Jadi Tak Berguna Usai Sungainya 'Pindah'

"Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Sementara itu pada Desember 2020 lalu ada juga pria ditemukan mengapung menggunakan dua galon di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dedik (27) ingin pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.

Ia lantas menggunakan dua galon itu sebagai pelampung yang diikat dengan kayu kecil.

Baca Juga: Padahal Sudah Meninggal Akibat Gigitan Ular, Lalu Jenazahnya di Hanyutkan ke Sungai, 40 Tahun Kemudian Nenek Ini 'Hidup Kembali' Membuat Keluarganya Gempar Ketakutan

Sebelum dievakuasi pria itu sudah mengapung selama tiga jam di laut.

“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat).

"Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair.

Baca Juga: Saat Mengitari Bumi Astronot Ini Temukan Tanda Hitam dalam Fotonya, Saat Ditelusuri Ternyata Ditemukan 'Harta Karun' Berharga di Tempat Ini

"Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan AKP Retno Ariani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat.

“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia.

"Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu.

Baca Juga: Hentikan Sekarang Juga Jika Anda Peminum Air Isi Ulang, Efek Fatal dan Mengerikan Ini Bisa Terjadi dalam Tubuh

"Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengin pulang',” ucap Retno.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait