Find Us On Social Media :

Meski Dipuji Setinggi Langit Gara-Gara Berhasil Atasi Covid-19, Timor Leste Justru Berakhir dalam Kesengsaraan, Dampak Virus Corona Ternyata Tetap Saja Terasa di Negara Itu

By Afif Khoirul M, Sabtu, 9 Januari 2021 | 14:45 WIB

Timor Leste sukses tengani pandemi Covid-19

Meski demikian, ternyata Timor Leste tetap saja memiliki masalah besar, kegagalan dalam pembangunan, dan berjuang setelah kemerdekaan.

Menurut Devpolicy.org, dampak pandemi juga terasa begitu besar pada negara yang baru saja merdeka ini.

Salah satu aspek paling mendesak di tengah pandemi ini adalah status pangan, yang memaksa 60% penduduknya menyediakan 80% pasokan pangan.

Pertanian komersial skala besar tidak pernah berkembang pesat di Timor Leste.

Mayoritas pertanian nasional dilakukan di perkebunan rakyat semi-subsisten dengan menggunakan teknik adat, dan bahkan saat ini sedang menurun.

Setiap tahun Timor Leste mengonsumsi sekitar 134.700 ton beras, namun selama 2018 dan 2019 hanya tumbuh 40.275 ton .

Hasilnya adalah bahwa Timor Leste sangat bergantung pada impor pangan, dan rentan terhadap guncangan global yang mungkin mengganggu mereka.

Ditambah dengan kondisi di mana Covid-19 telah membatasi kemampuan beberapa petani untuk melakukan pekerjaan mereka dan memasarkan produk mereka.

Mudah untuk melihat mengapa pasokan makanan negara itu sekarang berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.

Situasi ini tidak hanya terjadi di Timor, menurut Program Pangan Dunia (WFP), lebih dari 265 juta orang berisiko kelaparan pada akhir tahun 2020.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Krisis Tahun 2006, Kekacauan di Negara Termuda Asia Tenggara, Berujung Terancamnya Nyawa Presiden dan Perdana Menteri