Mortir tua, peluru artileri, dan amunisi belas lainnya kerap diselundupkan ke sana dari Afghanistan.
Beberapa di antaranya sisa perang Soviet pada 1980-an.
Wilayah itu juga pernah jadi pusat kegiatan anti-Taliban, dengan pembentukan milisi untuk melawan pemberontak oleh warga lokal.
Tahun lalu, lima orang tewas saat pekerja di toko besi hendak mendaur ulang mortir tua yang kemudian meledak.
Terjadi juga di Kongo
Sebelumnya pada 29 Desember 2020, empat bocah di Kongo juga tewas akibat granat yang mereka mainkan meledak.